Perekonomian Melambat, PNM Diversifikasi Pasar

[sc name="adsensepostbottom"]

Kondisi perekonomian melambat berpengaruh pada bisnis UMKM. PNM yang pembiayaannya fokus pada UMKM pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi kendala tersebut.

pnm-kontanDirektur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja, mengatakan rata-rata usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penjualannya menurun antara 20-30 persen. Ia pun tak menampik kapasitas UMKM yang menurun juga turut berdampak pada PNM. “Jadi terasa melambat karena kapasitas pembayaran UMKM menurun, penjualan mereka menurun, walau nasabahnya masih bagus,” ungkap Parman usai Diskusi PNM dengan Media, Senin malam (7/7).

Kendati ada perlambatan bisnis, Parman meyakini kondisi tersebut hanya bersifat sementara. Pihaknya pun melakukan rescheduling terhadap pembiayaan yang dirasa perlu untuk ditangani. Selain melakukan rescheduling pembiayaan, untuk mengatasi perlambatan tersebut PNM juga mencari kantong-kantong pasar baru. “Cara untuk menurunkan rasio pembiayaan bermasalah adalah dengan diversifikasi produk dan mencari kantong pasar lain,” cetus Parman. Rasio pembiayaan bermasalah PNM meningkat dari 3,4 persen (Juni 2014) menjadi sebesar 3,8 persen (Juni 2015).

Salah satu kantong pembiayaan yang disasar adalah pembiayaan bagi pedagang lapak di pasar tradisional. Saat ini pembiayan tersebut sudah dimulai di sejumlah pasar di Bali. Nilai pembiayaannya maksimal Rp 10 juta dengan jangka waktu antara 1-4 bulan. Sistem tagihannya dilakukan secara harian. “Rasio pembiayaan bermasalah untuk pembiayaan di pasar ini nol persen,” ungkap Parman. Baca: PNM Patungan Pembiayaan Syariah dengan IDB

Oleh karena itu, PNM berencana memperluas target wilayah pembiayaan bagi pedagang lapak di pasar tradisional tersebut. “Saat ini baru di Bali, tetapi nanti di Jakarta akan ada pilot project-nya di dua pasar. Lokasinya belum ditentukan dimana,” ujar Parman. Baca: Dukung Pasar Tradisional sebagai Warisan Budaya dan Penopang Perekonomian Bangsa

Untuk program pembiayaan UMKM, lanjut Parman, PNM tak hanya memberikan pembiayaan, namun juga pelatihan kepada pelaku UMKM. “Kami latih, memberi capacity building, modul secara berkala mulai dari tata buku sederhana, termasuk menghitung harga biaya pokok, repackaging, table of content dan masa kadaluarsa, serta pemasaran bagaimana masuk ke pasar yang baik,” papar Parman.