bisnis syariah zilzar

Platform Industri Halal Zilzar, Saingan Baru Amazon

[sc name="adsensepostbottom"]

Siapa yang tak kenal dengan Amazon dan Alibaba? Keduanya menjadi contoh model toko ritel online yang telah menggurita ke seluruh dunia. Bisnisnya pun bernilai miliaran dolar. Tapi, kini mereka punya saingan baru, loh…

bisnis syariah zilzarMeningkatnya penggunaan internet dalam beberapa tahun terakhir mendorong pula pertumbuhan bisnis online. Peluang tersebut pun tak disia-siakan oleh pelaku pasar lainnya. Salah satu platform ritel online terbaru adalah Zilzar.com yang membidik target pasar kaum muslim dunia.

Jumlah populasi muslim di seluruh dunia diperkirakan sebanyak 1,6 miliar jiwa dengan pertumbuhan dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan penduduk global. Pasar produk halal dan jasa keuangan sesuai prinsip syariah pun diperkirakan mencapai 1,6 triliun dolar AS dan diperkirakan mencapai 2,5 triliun pada 2018.

Tak ayal, potensi tersebut menarik minat sejumlah pelaku bisnis untuk masuk ke pasar muslim. Salah satunya Zilzar yang baru saja resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Abdul Razak, pada event World Islamic Economic Forum di Dubai, beberapa waktu lalu.

Razak mengatakan bahwa kondisi dan lingkungan saat ini sangat pas bagi pebisnis dan konsumen untuk saling bekerjasama demi mendorong pertumbuhan ekonomi. “Industri halal terdiri dari usaha kecil dan menengah yang tersebar di seluruh dunia dan sangat membutuhkan konektivitas satu sama lain.” ujar Razak, dilansir dari the guardian, Rabu (5/11).

Sebagaimana Amazon dan Alibaba, Zilzar menyediakan sebuah platform bagi pebisnis dan konsumen untuk saling bertransaksi. Target pasarnya adalah para wirausahawan, kaum muda dan usaha kecil dan menengah. Baca: Yang Muda, Yang Belanja Online

Chief Executive Officer Zilzar, Rushdi Siddiqui, pun cukup optimis terhadap perkembangan Zilzar di masa mendatang. Ia memproyeksikan dalam 2-3 bulan ke depan Zilzar, yang berarti ‘gempa’ dalam bahasa Arab, akan memiliki supplier halal lebih banyak dari Alibaba.

“Kami ingin mengguncang pasar karena Zilzar ingin memberdayakan konsumen dan menciptakan lapangan pekerjaan, dimana orang-orang bisa menjual produknya sendiri. Teknologi merupakan penyeimbang yang sangat bagus. Bantuan hibah tidak akan membantu kaum muslim yang ada di negara berkembang. Sebelumnya saya mencoba untuk memberi mereka makanan, tapi sekarang saya mengajarkan mereka untuk memancing ikan,” jelas Siddiqui.

Industri halal global tak hanya mencakup jasa keuangan dan asuransi, namun juga mencakup busana, makanan, wisata, logistik, rekreasi, obat-obatan, vaksin dan kosmetik. Konsumen Zilzar pun dapat mencari atau menjual produk mulai dari tasbih dan Al Quran elektronik hingga hijab dan film. Seluruh penjual dan produknya juga telah diverifikasi oleh lembaga halal di seluruh dunia.

Di situs Zilzar, para pembeli dan penjual dapat saling mengikuti, sehingga tidak akan ketinggalan informasi, kesepakatan, atau penawaran terbaru. Zilzar juga bermitra dengan MasterCard untuk layanan pembayaran, sehingga memberikan jaminan pembayaran, kepercayaan, dan kenyamanan dalam jual-beli.

Tantangan Otentisitas dan Akreditasi Halal

Kendati demikian, Founding Director World Halal Forum, Jumaatun Azmi, menuturkan masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh Zilzar yaitu terkait akreditasi dan otentisitas. Ia mengisahkan saat berkunjung ke Cina, ia menemukan daging babi yang diberi label halal.

“Industri ini masih terfragmentasi. Masih ada banyak masalah mengenai prosedur, standar dan implementasi yang sesuai. Bahkan di tengah dunia Muslim, masih ada yang berbeda pendapat mengenai definisi halal,” kata Azmi. Setidaknya ada 200 sampai 3000 lembaga sertifikasi halal di seluruh dunia, baik yang dibentuk oleh masjid, pemerintah, organisasi Islam atau bahkan individu.

World Halal Forum pun bertujuan menyatukan pemangku kepentingan internasional di industri halal mulai dari pemerintah, produsen, ilmuwan dan akademisi. “Kami ingin membuat masyarakat mengerti mengenai halal secara universal, bersamaan dengan transaksi perdagangan yang adil dan sadar lingkungan,” kata Azmi.