Hasil pertemuan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga membawa sentimen positif ke pasar keuangan, memperkuat Rupiah dan IHSG hari ini.

Kali ini, mata uang Indonesia yang pernah dikatakan salah satu yang terlemah di dunia ini menunjukkan giginya menjadi yang menguat paling tinggi di Asia. Data Bloomberg Market menunjukkan, Rupee India menguat 0,66 persen ke 63,20 per dolar AS, Ringgit Malaysiajuga menguat 0,66 persen ke 3,46 per dolar AS, dan Baht Thailand hanya bergeser 0,05 persen ke 32,90 per dolar. Sementara Yen, Yuan, dan Won masih melemah terhadap dolar AS.
Di pasar saham, dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 1,54% ke level 5.113,35. Bergerak di rentang 5.076,23 hingga 5.113,35, kenaikan ini belum mampu menyaingi penurunan beberapa hari lalu yang mencapai 1,61%.
Seluruh sektor menguat dengan pertanian sebagai juara (naik 2,31%) dan sektor perdagangan naik terendah di 0,3%. Dari 503 saham diperdagangkan hari ini, sebanyak 187 saham menguat, 118 saham melemah, dan 198 saham stagnan. Sementara Jakarta Islamic Index (JII) menguat 2,1% dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik 1,7%.
| Indeks | Sebelumnya | Tertinggi | Terendah | Terakhir | Perubahan | % Perubahan |
| COMPOSITE | 5035,649 | 5113,345 | 5076,226 | 5113,345 | 77,700 | 1,540 |
| JII | 661,602 | 675,492 | 669,160 | 675,492 | 13,890 | 2,100 |
| ISSI | 161,890 | 164,685 | 163,285 | 164,685 | 2,800 | 1,730 |
Saham Melemah:
| TLKM | +2,57% |
| BBRI | +2,21% |
| UNVR | +2,52% |
| ASII | +1,78% |
Saham Menguat:
| INCO | -2,33% |
| BRAM | -15,15% |
| MERK | -10,65% |
| AKRA | -2,26% |
Penguatan ini kemungkinan disebabkan sentimen positif pasar global yang terbentuk akibat sinyal cerah dari The Fed, Amerika Serikat (AS). Federal Open Market Committee (FOMC Meeting) yang berlangsung 16-17/12 menghasilkan keputusan untuk tetap mempertahan suku bunga acuannya. Dilansir dari Reuters, The Fed Chairman, Janet Yellen mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga The Fed dalam waktu yang dipertimbangkan. Hal ini didasarkan atas kebijakan The Fed berbasis kesabaran. “Kesabaran berarti tidak berencana menaikkan suku bunga hingga beberapa pertemuan berikutnya, itu berarti paling cepat pada April tahun depan”, kata Yellen.
The Fed masih melihat bahwa indeks harga konsumen AS masih jauh di bawah target 2%. Inflasi pun hanya melaju di 1,3%, year-to-date. Indikator ini memberi petunjuk bagi The Fed untuk tidak melakukan pengetatan moneter.

