Sukuk Denominasi Dolar Dominasi Pasar Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]

Seiring menurunnya pasar sukuk di Malaysia, sukuk berdenominasi ringgit yang awam digunakan dalam penerbitan sukuk pun mulai digantikan oleh dolar AS.

sukuk
sukuk

Dalam penerbitan sukuk global biasanya ringgit menjadi mata uang pilihan dalam penerbitan sukuk. Namun, anjloknya harga minyak dunia turut memengaruhi pula pasar sukuk berdenominasi ringgit di Malaysia. Tahun lalu sukuk berdenominasi ringgit jumlahnya tercatat mencapai 19,9 miliar dolar. Namun, kini posisinya sudah mulai digeser oleh mata uang dolar AS.

Berdasar data Dealogic dalam 12 bulan terakhir, jumlah sukuk berdenominasi dolar AS tercatat sebesar 22,1 miliar dolar AS, sedangkan sukuk berdenominasi ringgit sebanyak 14,1 miliar dolar AS. Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi menurunnya penerbitan sukuk berdenominasi ringgit. Baca: Malaysia Perpanjang Insentif Pajak Sukuk Ijarah dan Wakalah

Sebagaimana dilansir dari Islamic Finance News, Rabu (29/7), performa mata uang ringgit yang melemah di tengah volatilitas global telah memicu perlambatan di pasar utang domestik dan pasar sukuk. Penerbit sukuk dan investor pun bertindak hati-hati di tengah kondisi pasar saat ini, sedangkan analis memperkirakan pasar sukuk akan tetap menurun di sisa tahun ini.

Korporasi yang menahan diri untuk menerbitkan sukuk berbarengan pula dengan keputusan Bank Negara Malaysia (BNM) -sebagai salah satu penerbit sukuk terbesar- untuk memberhentikan sementara program sukuk jangka pendek. Hal itu pun menyebabkan volume sukuk global menurun hingga 42,5 persen di enam bulan pertama tahun ini. Keputusan BNM tersebut pun membuka celah besar pada lanskap sukuk ringgit. Padahal, tahun lalu BNM punya pangsa pasar hampir 40 persen pada pasar sukuk global.

Melemahnya mata uang ringgit membuat penerbitan sukuk berdenominasi dolar AS mulai mendominasi. Dengan dolar AS sebagai salah satu mata uang yang performanya bagus sejauh ini, sejumlah penerbit sukuk reguler pun menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS, seperti Malaysia pada April 2015 senilai 1,5 miliar dolar dan Indonesia yang menerbitkan sukuk global 2 miliar dolar AS. Baca: Tunisia akan Terbitkan Obligasi dan Sukuk 1,75 Miliar Dolar

Dalam pipeline penerbitan sukuk pun banyak diantaranya yang sedang menyiapkan sukuk berdenominasi dolar. Salah satunya Arab Petroleum Investment Corp yang berencana menerbitkan surat utang syariah senilai 3 miliar dolar AS. Dengan demikian pasar sukuk global akan semakin beragam. Di sisi lain pengamat pasar pun pesimis sukuk ringgit akan kembali ke performa tertingginya seperti tahun lalu karena masih berlangsungnya depresiasi ringgit dan adanya sentimen untuk menghindari risiko.