Pemerintah Oman berencana menerbitkan sukuk pertengahan tahun ini. Disusul pula oleh Bank Muscat dan Oman Telecommunications Company (Omantel).

Director Islamic Finance Advisory Services KPMG, Khalid Yousaf, mengatakan jika rencana penerbitan tiga sukuk di atas berjalan lancar, maka pangsa pasar sukuk akan sekitar empat persen dari aset perbankan dan turut pula menaikkan aset perbankan syariah Oman dua kali lipat. Baca: Bank Sentral Oman Kini Dilengkapi Dewan Pengawas Syariah
Menurutnya, pasar keuangan syariah masih ‘lapar’ akan kehadiran instrumen seperti sukuk. Bank syariah memerlukan sukuk untuk mengalihkan dana berlimpah mereka ke instrumen dengan return yang lebih baik. “Mereka ingin menginvestasikan dana mereka,” kata Yousaf, dilansir dari laman times of oman, Senin (16/3).
Saat ini bank syariah Oman terbatas menempatkan dananya di instrumen bank sentral yang berbasis wakala. Yousaf menuturkan ketersediaan instrumen dimana bank dapat menginvestasikan dana secepatnya cukup terbatas. Pertumbuhan bank syariah yang lebih cepat di sisi liabilitas daripada sisi aset menimbulkan kendala dalam pengelolaan likuiditas yang berlebih.
Namun dengan rencana pemerintah Oman untuk menerbitkan sukuk negara perdananya dinilai akan memberikan kepercayaan diri dan menjadi benchmark bagi penerbit sukuk korporasi. Sukuk negara Oman pun diperkirakan akan laku keras dan diserap seluruhnya oleh lembaga keuangan di negara tersebut. Baca: IIFM: Pasar Sukuk Global Lampaui 150 Miliar Dolar

