Laba Bersih Bank BTN 2014 Rp. 1,1 Triliun

[sc name="adsensepostbottom"]

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Bank BTN) (Persero) hari ini di Jakarta, terungkap kinerja bisnis yang cukup menggembirakan dari bank pelat merah spesialis kredit perumahan ini selama tahun 2014 lalu.

BTNMenurut Direktur Utama Bank BTN – Maryono, pada tahun 2014 lalu perseroan yang dipimpinnya berhasil membukukan peningkatan penyaluran kredit mencapai Rp 116 triliun, tumbuh 15,38% dari Rp 100,46 triliun pada 2013. Kemudian, sejalan dengan pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK) Bank BTN juga meningkat mencapai Rp 106,5 triliun pada 2014, tumbuh 10,67% dari periode sebelumnya Rp 96,21 triliun. Sementara itu, laba bersih Bank BTN tahun 2014 lalu mencapai Rp1,1 triliun. Dengan demikian, total aset perseroan tumbuh sebesar 10,22% menjadi Rp 144,57 triliun pada akhir 2014, dibanding periode sebelumnya sebesar Rp131,70 triliun. Bank BTN juga telah naik peringkat pada urutan ke sembilan bank terbesar di Indonesia berdasarkan besaran asset.

“Manajemen berkomitmen akan terus meningkatkan kinerja yang tentunya akan tercermin pada harga saham perseroan. Hal itu sebagai wujud tanggungjawab kami terhadap shareholder dan stakeholder perseroan,” ungkap Maryono usai pelaksanaan RUPST tersebut.

Berkaca pada hasil yang cukup bagus pada tahun 2014 tersebut di atas, lanjut Maryono, maka melalui sejumlah program yang sudah dilakukan perseroan, manajemen Bank BTN optimistis pertumbuhan bisnis perseroan di tahun 2015 ini akan jauh lebih baik.

“Pertumbuhan kredit Bank BTN diproyeksi akan mampu mencapai 18% – 19%, atau berada diatas pertumbuhan kredit industri yang diproyeksi OJK mencapai 15%,” ujar Maryono.

Menurut Maryono, peningkatan penyaluran kredit tersebut, diantaranya berasal dari komitmen perseroan dalam mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Terhitung sejak 1 Maret 2015, Bank BTN telah meluncurkan program khusus KPR dengan uang muka 1%. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terkendala dalam menyiapkan uang muka (DP) untuk pembelian rumah melalui fasilitas kredit perbankan.

“Kami mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Kebijakan tersebut dapat mempercepat penyelesaian masalah backlog perumahan nasional serta memiliki multiplier effect yang positif bagi industri properti dan turunannya di dalam negeri,” tegas Maryono.

Dalam RUPST Bank BTN kali ini, tercermin pula kinerja peningkatan saham perseroan Bank BTN yang memuaskan selama tahun 2014. Tercatat harga saham Bank BTN meningkat sebesar 39% dari harga penutupan per 31 Desember 2013 sebesar Rp870 (delapan ratus tujuh puluh rupiah) menjadi Rp1.205 (seribu dua ratus lima rupiah) per 31 Desember 2014. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari kenaikan IHSG selama tahun 2014 yang sebesar 21%. Dengan harga penutupan ini, maka kapitalisasi pasar Bank BTN naik dari Rp9,19 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp12,73 triliun pada tahun 2014.