Filipina Siapkan Pusat Halal di Mindanao

[sc name="adsensepostbottom"]

Permintaan global produk halal mencapai 600 miliar dolar di seluruh dunia. Untuk menangkap potensi tersebut, Filipina pun berencana membentuk pusat sertifikasi halal di Mindanao.

kawasan industri halalWakil Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina, Ponciano C. Manalo Jr, mengatakan dengan memperkuat industri halal lokal Filipina, maka akan dapat mendukung ekspor pangan ke Uni Emirat Arab dan negara-negara lainnya di Timur Tengah, yang sebagian besar populasinya muslim. “Minat terbesar kami untuk masuk ke pasar Uni Emirat Arab adalah pangan, karena mereka mengimpor 85 persen kebutuhan pangan di sana jadi itu merupakan peluang yang besar bagi kami untuk menyediakan produk bersertifikat halal,” kata Ponciano, dilansir dari interaksyon, Senin (13/4).

Manalo menuturkan Kawasan Ekonomi Khusus Zamboanga City, yang berada di Pulau Mindanao, pun terus didorong untuk menjadi one-stop shop sertifikasi halal. “Kami perlu sertifikasi halal agar dapat mengekspor produk ke Uni Emirat Arab, Timur Tengah dan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini akan sangat baik bagi Mindanao yang menjadi pusat pangan kami,” ujar Ponciano.

Ia menganalisa jika bisa menangkap 1 persen dari potensi pasar halal, yaitu sebesar 6 miliar dolar, sementara produk domestik bruto mencapai 290 miliar dolar, maka pangsa 1 persen tersebut akan memberikan tambahan 2-3 persen bagi pertumbuhan produk domestik bruto. “Dan, itu baru dari produk pangan saja,” tukas Ponciano. Baca: Kawasan Industri Halal Berpotensi Permudah Ekspor Produk Halal

Sementara itu, Ponciano yang juga baru saja kembali dari kunjungannya ke Uni Emirat Arab, mengutarakan sejumlah perusahaan berbasis di negara tersebut pun berminat untuk berinvestasi di Filipina. “Pada umumnya ke sektor infrastruktur, dan tak harus dalam bentuk PPP (public-private partnership). Terutama mereka tertarik pada pengembangan komersial,” kata Ponciano.

Berdasar data Thomson Reuters total pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1088 miliar dolar AS atau sebesar 16,6 persen dari pengeluaran kebutuhan makan dan minum penduduk dunia dan akan mencapai 1626 miliar pada 2018. Baca Juga: Indonesia Bidik Jadi Pusat Produk Halal Dunia