BNI Syariah menyikapi era pasar bebas di kawasan ASEAN (MEA 2015) dengan berupaya mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dan amanah pada bidangnya.
“BNI Syariah menghadapi MEA, paling tidak kita mempunyai program-program ke luar bagi SDM untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih lanjut yaitu level S2,” jelas Direktur Bisnis BNI Syariah – Imam Teguh Saptono kepada MySharing di Jakarta, akhir pekan lalu.
Kemudian untuk program yang ke dalam, lanjut Imam, BNI Syariah melakukan assessment untuk level manager ke atas. “Untuk melihat gab kompetensi mana yang mereka (SDM) masih kurang kuasai. Karena persaingan dengan SDM asing itu tentunya di tingkat manager ke atas. Karena tidak mungkin tenaga perbankan asing masuk ke sini untuk berebut menjadi teller dan sejenisnya,” ujar Imam lagi.
Menurut Imam, pihaknya di BNI Syariah mempunyai 11 kompetensi dasar yang harus dipenuhi.”Kepemimpinan, skill, keterampilan berkomunikasi, dan lainnya. Dari gap yang tertinggi, misalnya 5 sampai 3, maka kita melalukan drilling untuk menepati kompetensi dasar tersebut,” lanjut Imam.
“Jadi harapannya pada saat MEA nanti, mereka sudah siap semuanya,” tegas Imam.
Menurut Imam, profil SDM syariah dari BNI Syariah adalah sesuai dengan value perusahaan, yaitu “Amanah Jamaah”.
“Amanah, yaitu bagaimana orang BNI syariah memandang dirinya. Lalu Jamaah, bagaimana orang BNI Syariah memandang lingkungannya. Kita bagi dalam dua hal itu. Intinya, kami menginginkan bahwa SDM BNI Syariah apabila bertemu orang lain di luar, maka orang di luar itu sudah bisa men-cap bahwa ini orang BNI Syariah, karena dia bisa menjalakan amanah-jamaah tersebut,” demikian papar Imam.
Lebih lanjut menurut Imam, basic yang harus dikuasai oleh SDM BNI Syariah adalah maqosid syariah.
“Jadi kalaupun dalam bisnisnya BNI Syariah berpotensi meraih untung, namun kalau dilakukan tidak sesuai dengan maqosid syariah, maka hal itu tidak akan kita lakukan,” papar Imam lagi panjang lebar.
Imam lalu menegaskan, semua lini karyawan di BNI Syariah harus mampu memenuhi prinsip maqosid syariah tersebut. “Ini sangat Urgent. Maqosid syariah adalah dasar berdirinya bank syariah. Maka kalau tidak memenuhi maqosid syariah, lebih baik tidak usah ada bank syariah,” demikian Imam T Saptono – Direktur Bisnis BNI Syariah menutup wawancara dengan MySharing.