Defisit anggaran yang diproyeksikan akan meningkat dari perkiraan awal tahun membuat sejumlah analis menilai pemerintah Arab Saudi akan kembali masuk ke pasar utang syariah demi memenuhi target tahun ini.

Per Mei 2015 cadangan dalam mata uang asing menurun dari 708 miliar dolar AS menjadi 36 miliar dolar AS. Jumlah itu menurun dalam waktu dua bulan terakhir dan mencetak rekor sebagai penurunan tercepat. Kendati Arab Saudi masih memiliki bantalan dari sumber eksternal, para analis memperkirakan kian senjangnya ruang fiskal akan membuat pemerintah menerbitkan surat utang di pasar domestik karena saat ini pemerintah setempat tak melakukan langkah antisipasi yang signifikan pada pengeluaran pemerintah.
“Sebagian besar dari surat utang ini mungkin akan berjangka panjang dan dibeli oleh bank-bank lokal, yang akan mengkonsumsi beberapa likuiditas berlimpah yang telah membantu bank menjadi sumber utama pendanaan bagi korporat Saudi. Kami percaya sebagian besar korporat akan mempertahankan program belanja modalnya dan untuk itu rencana sumber dananya akan beralih ke pasar sukuk,” demikian pernyataan Fitch, sebagaimana dikutip dari Islamic Finance News, Senin (22/6). Baca: Sukuk Asia Banyak Diminati Investor Timur Tengah
Sementara, ekonom IMF pun berpendapat pemerintah Arab Saudi akan menjembatani kesenjangan fiskal dengan menerbitkan obligasi domestik dalam waktu dekat. Korporasi Saudi juga dinilai akan lebih cenderung menerbitkan sukuk daripada obligasi konvensional karena besarnya jumlah investor sukuk di negara itu. Pandangan tersebut didukung oleh ketiadaannya penerbitan obligasi konvensional korporasi di Arab Saudi sejak 2013, sedangkan sukuk korporasi mencapai nilai 7,8 miliar dolar AS pada 2014.
Faktor lainnya yang dinilai akan mendorong volume sukuk berjangka menengah Arab Saudi adalah rencana otoritas pasar modal untuk mereformasi pasar utang korporasi, termasuk mempermudah izin penerbitan obligasi. Namun, otoritas setempat baru akan mengumumkan inisiatif tersebut di akhir tahun 2015. Baca: Otoritas Singapura: Sukuk Ideal untuk Proyek Infrastruktur

