Pemerintah harus serius tangani dampak kebakaran hutan yang ditaksir merugikan sebesar Rp 400 triliun. Dampaknya pun tak hanya merusak lingkungan, tapi juga korban manusia terjangkit penyakit ISPA.

Kebakaran hutan dan lahan juga menyebabkan ekosistem menjadi rusak dan meningkatnya emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. “Total kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tersebut ditaksir Rp 400 triliun,” kata Ali, dalam diskusi bertajuk “ Mencari Solusi Asap yang Tak Kunjung Lenyap,” di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (13/10). Baca: Pemerintah Harus Sinergi Atasi Kebakaran Hutan.
Dalam menghentikan kabut asap, kata dia, perlunya penanganan serius terhadap warga yang wilayahnya terkena asap agar segala penyakit akibat asap dapat segera tertangani.
Ali pun menganjurkan, agar diterapkan langkah strategis seperti penegakan hukum, sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mengkaji ulang tata kelola lahan dan perlunya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan bagi kehidupan manusia.
“ Semua langkah itu harus dilakukan bersama oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Terpenting, pemerintah harus tegas tak boleh abai hanya demi sebuah kepentingan politik mengorbankan lingkungan berdampak buruk pada wilayah dan rakyatnya,” tukasnya. Baca: Pemerintah Tak Mampu Menjaga Hutan.

