Pada sembilan bulan pertama tahun 2015, kredit Danamon untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM), komersial, dan korporat tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Demikian hal tersebut disampaikan Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur Danamon saat acara Paparan Kinerja Bank Danamon kemarin di Jakarta.
”Namun, pertumbuhan tersebut diimbangi oleh penurunan kredit di segmen mass market, terutama pada segmen usaha mikro dan pembiayaan otomotif. Dengan demikian, kredit secara keseluruhan turun 4% menjadi Rp 133,6 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2015 dari Rp 139 triliun pada periode yang sama tahun lalu,” papar Vera Eve Lim.
Menurut Vera, kredit pada segmen UKM tumbuh 7% menjadi Rp 22,6 triliun dari Rp 20,1 triliun. Kredit pada segmen komersial tumbuh 5% menjadi Rp 16,2 triliun dari Rp 15,4 triliun. Kredit pada segmen korporat tumbuh 5% menjadi Rp 18,3 triliun dibandingkan Rp 17,4 triliun.
“Kredit yang mengalami penurunan adalah pada segmen usaha mikro dan pembiayaan kendaraan. Kredit kepada usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) berada pada Rp 16,1 triliun atau turun 18% dari Rp 19,6 triliun pada tahun lalu. Pembiayaan kendaraan dan barang konsumen melalui Adira Finance turun 7% menjadi Rp 47,6 triliun dibandingkan Rp 51,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu,” demikian Vera Eve Lim.
Sementara itu, rasio kredit terhadap pendanaan dan permodalan yang sehat adalah sebagai berikut, ratio kredit terhadap total pendanaan (loan to funding ratio/LFR) berada pada posisi 91,1% dibandingkan dengan 91,3% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara LFR Danamon masih di bawah batas yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 94%.

