Naik Kereta Bayar Pakai Buku

[sc name="adsensepostbottom"]

Di Brazil, buku digunakan sebagai tiket kereta komuter. Cara unik untuk mendorong warga agar lebih rajin membaca buku.

Menyadari warganya kurang banyak membaca buku, Pemerintah Brazil punya cara unik agar warganya lebih rajin membaca buku, membuat tiket kereta komuter dalam bentuk buku. Kreatifitas ini ditangkap oleh blog komunitas pemikiran dan budaya, OpenCulture.

[bctt tweet=”Di Brazil, naik kereta bayar pakai buku. Cara unik mendorong warga agar rajin membaca buku.”]

Buku tersebut didesain minimalis agar dapat memuat bagian yang merupakan kartu elektronik sebagai tiket kereta komuter. Kartu elektonik tentu saja menyatu di bagian belakang buku tersebut. Untuk membayar tiket perjalanan, cukup lewatkan cover buku tersebut ke pemindai di stasiun.

Menariknya, buku-buku dibagikan gratis oleh penerbit lokal, L&PM. Penerbit ini membagikan gratis tak kurang dari 10,000 buku di stasiun subway sepanjang Sao Paulo. Tiap kartu elektonik yang menyatu dengan buku mengandung sepuluh perjalanan gratis.

Penumpang dapat mengisi ulang buku itu, menggunkannya sendiri atau memberikannya kepada orang lain, agar orang lain juga berkesempatan membaca buku itu. Pemerintah Brazil sendiri mengakui bahwa, warganya rerata hanya membaca dua buku per tahun.

[bctt tweet=”Warga Brazil rerata hanya membaca dua buku per tahun. Bagaimana dengan Indonesia?”]

Buku tiket kereta komuter ini tidak hanya stau judul, melainkan dicetak beberapa. Di antaranya adalah The Great Gatsby, The Art of War, Hamlet, Murder Alley by Agatha Christie, Hundred Love Sonnets karya Pablo Neruda, dan lainnya termasuk komik karya Charles Schulz dan komik tenar Garfield karya Jim Davis.

Josh Jones, penulis di OpenCulture mengatakan, “Kreatifitas ini telah memberikan alasan bagi saya untuk lebih sering mengunjungi Brazil. Dan, jika buku tiket seperti ini ada juga di kota dekat saya tinggal, saya mungkin akan pindah ke kota itu”.