Pabrik vaksin halal dunia pertama akan dibangun di Malaysia pada Maret 2016 dengan menelan biaya sebesar RM 33 juta atau sekitar Rp 1.06 triliun. Pabrik ini akan beroperasi tahun 2018.

“Perumusan, pengisian, dan penyelesaian state of the art fasilitas ditempatkan di bawah AJ Biologics Sdn Bhd. Diharapkan akan menghasilkan lebih dari 1.000 vaksin terhitung lima tahun dari sekarang,” kata Tabassum, seperti dilansir dari laman Bernama, Jumat (8/1).
Dengan fasilitas ini, lanjut dia, akan lebih mudah dan cepat untuk mengekspor vaksin yang dihasilkan dari Malaysia dibandingkan negara-negara tetangga lainnya. Malaysia juga merupakan anggota dari organisasi international yang menangani pengawasan obat (Pharmaceutical Inspection Corporation Schemel/PICS).
“Di Asia Barat, tak satu pun dari negara-negara kawasan itu adalah angggota PICS. Jadi, ketika kami diundang untuk mendirikan fasilitas ini oleh pemerintah Malaysia. Ini adalah kemenangan bagi kedua belah pihak, karena kami ingin memperluas bisnis dan Pemerintah Malaysia ingin memiliki vaksin buatan sendiri,” ujar Tabassum.
Menurutnya, pembangunan pabrik vaksin halal akan dimulai pada Maret 2016 di atas lahan 1,82 hektare di Bandar Enstek, Negeri Sembilan Malaysia. Pembangunan pabrik vaksin yang direncanakan beroperasi pada awal 2018 ini, akan menelan dana sebesar RM 330 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun.
Untuk memenuhi pasar vaksin Malaysia, pabrik ini akan melayani 25 persen dari produksinya. Pabrik vaksin halal ini juga akan menghasilkan semua jenis vaksin untuk anak-anak dan vaksin khusus untuk program imunisasi. ”Sekitar 75 persen dari produksi akan diekspor. Ini akan mengurangi impor langsung Malaysia pada vaksin. Terpenting lagi akan menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk setempat yang tinggal di sekitar lokasi pabrik,” ujar Tabassum.
AJ Pharma Holding adalah anak perusahaan dari Al-Jomaih Group. Perusahaan ini dirikan untuk fokus pada investasi di sektor kesehatan dan bioteknologi di Malaysia dan wilayah sekitarnya.
[bctt tweet=”Malaysia siap bangun pabrik vaksin halal pertama di dunia Maret ini”]
Group bisnis ini digawangi 10 konglomerat di Arab Saudi dengan pendapatan sekitar US $ 3 miliar atau sekitar Rp 41, 7 triliun. Perusahaan ini berkomitmen berinvestasi hingga RM 500 juta atau Rp 1,60 triliun di industri farmasi dan kesehatan halal di Malaysia.

