Makin kerap konferensi internasional tentang perbankan dan keuangan syariah diadakan di berbagai negara. Kali ini di Kerajaan Arab Saudi (KSA), perwakilan dari Indonesia pun mengikutinya.
Di penghujung 2015 yang lalu telah diadakan simposium internasional Annual Islamic Economic and Finance yang bertempat di Istanbul, Turki. Adapun di awal tahun 2016 ini ditandai dengan konferensi pertama The First International Conference on Islamic Banking and Finance (ICIBF) di Universitas Umm-Al-Qura, Kerajaan Saudi Arabia (KSA) di kota suci Mekkah dari 5 hingga 7 Maret 2016.
“Konferensi kali ini menyedot hampir 1000 peminat namun yang berhasil lolos seleksi hanya 60 orang,” ucap Ketua Panitia ICIBF 2016 Salah Alagla kepada audiensi. Salah Alagla juga Dekan College of Islamic Banking and Finance, Universitas Umm-Al-Qura, Kerajaan Saudi Arabia (KSA)
Dengan bantuan berbagai sponsor, panitia menyiapkan biaya tiket, penginapan, fasilitas antarjemput dan memberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah umrah. Tentunya hal ini adalah sebuah penghargaan yang luar biasa bagi para pakar dan peneliti yang hadir.
Tema yang diusung adalah efisiensi dan stabilitas keuangan yang menyakup topik – topik syariah mulai dari manajemen resiko, analisa ekonomi, pasar modal, keuangan mikro, akuntansi, regulasi, dan isyu seputar manajemen.
Pakar keuangan syariah terkenal seperti Taqi Usmani, Muhammad Abdul Manan, Monzer Kahf, M Fahim Khan, Mehmet Asutay, M Kabir Hassan, turut hadir dalam acara. Adapun delegasi dari Indonesia kali ini adalah Rifki Ismal mewakili Bank Indonesia, Hafas Furqani dari UIN Ar-Raniry, Dian Masyita dari Universitas Padjajaran dan Murniati Mukhlisin mewakili STEI Tazkia.
Kepada MySharing via email, salah satu delegasi Indonesia, Murniati mengatakan bahwa Universitas Umm Al-Qura yang baru membuka program perbankan dan keuangan syariah dua tahun yang lalu. Program yang diharapkan akan meluluskan banyak lagi pakar – pakar yang fasih bahasa Arab dan penghafal Qur’an yang juga menguasai bidang keuangan syariah.
[bctt tweet=”Pakar keuangan syariah diharapkan fasih bahasa Arab dan penghafal Al Quran “]
Yang tak kalah pentingnya adalah para lulusan ini harus dibekali dengan pendidikan akhlak yang baik yang dapat lebih membawa industri keuangan syariah menjadi makin efisiensi, stabil dan makin syariah” tutup Murniati.
Aisyah Amin seorang mahasiswi asal Indonesia yang juga alumni STEI Tazkia mengatakan bahwa selain biaya pendidikan gratis, para mahasiswa juga diberikan uang tunjangan hidup sebesar SAR 800 atau sekitar Rp 2.4 juta rupiah tiap bulan.
[bctt tweet=”Kuliah di Universitas Umm Al-Uqra, mahasiswa Indonesia diberi sekitar Rp 2.4 juta/ bulan”]

