Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjajanto pada peresmian RS AKA Medika Sribhawono Dompet Dhuafa di Lampung Timur, Sabtu sore (21/1). foto:MySharing

Bambang Widjajanto Apresiasi RS AKA Medika Wujud Keadilan Sosial Dompet Dhuafa

[sc name="adsensepostbottom"]

Keberadaan RS AKA Medika Sribhawono adalah wujud pemenuhan kesejahteraan masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan seluas-luasnya.

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjajanto mengungkapkan kepedulian dan kritiknya pada pemenuhan fasilitas kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Lampung Timur.

“Saya bangga kepada teman-teman Dompet Dhuafa karena setiap gagasannya adalah bagian dari mewujudkan keadilan sosial. Keberadaan RS AKA Medika adalah wujud pemenuhan kesejahteraan masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan seluas-luasnya,”  kata Bambang dalam sambutannya pada peresmian RS AKA Medika Sribhawono Dompet Dhuafa di Kabupaten Lampung Timur, pada Sabtu (21/1).

Menurut Bambang, pemenuhan fasilitas kesehatan bagi masyarakat merupakan tanggungjawab pemerintah karena diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.  Bambang pun mengingatkan, bahwa dalam alinea 4 UUD 1945 itu merupakan janji suci daripada para pendiri bangsa ini. Janji suci itu mengatakan bahwa Indonesia dibentuk karena ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan kesejahteraan  dan keadilan sosial.

Yang namanya sejahtera itu, tegas Bambang, artinya masyarakat mempunyai kecukupan ekonomi, mendapatkan pendidikan yang pantas, dan memiliki akses kesehatan yang luas.

“Jika Dompet Dhuafa melakukan grand launching RS AKA Medika Sribhawono, ini adalah bagian penting untuk mewujudkan kesejahteran sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu adalah perjuangan konstitusional,” tegas Bambang disambut pekik Allahu Akbar.

Pada kesempatan ini, Bambang juga mengingatkan  Bupati Chusnunia Chalim dan Wakil Bupati Zaitul Bokhari pentingnya pemenuhan fasilitas kesehatan bagi warganya, mengingat masih relatif minim kesehatan di daerah Lampung Timur ini.

“Saya berharap ada bupati di sini, tapi sayangnya tidak hadir. Tapi pesan penting yang ingin saya sampaikan, Lampung Timur berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa. Sementara fasilitas tempat tidur di rumah sakit di sini baru tersedia 70 tempat tidur. Artinya 1 tempat tidur untuk 1.000 orang. Jika Lampung Timur ingin dibilang sudah memenuhi kesejahteraan masyarakatnya sesuai amanat konstitusi, maka paling tidak harus tersedia 1.700 tempat tidur,” papar Bambang.

Bambang pun bertanya kepada masyarakat Lampung Timur yang hadir pada peresmian RS AKA Medika Sribhawono perihal berapa nilai APBD Lampung Timur untuk kesehatan, dan apakah 1.700 tempat tidur itu sudah tercukupi? Namun terlihat, tak satu pun masyarakat yang menjawab, bahkan pejabat Lampung Timur yang mewakili Bupati pun terdiam.

“Saya tidak mengetahui berapa anggaran pemenuhan kesehatan dalam APBD Lampung Timur, tapi tindakan mengingkari pemenuhan kesehatan sesuai konstitusi negara itu bisa dikatakan sebagai tindakan koruptif. Jadi, saya minta bupati dan wakil bupati jangan main-main dengan pemenuhan kesehatan bagi masyarakatnya,” ujar Bambang.

Bambang pun mengapresiasikan acara ini bukan sekedar peresmian RS AKA Medika Sribhawono, tapi bukti keberpihakan Dompet Dhuafa kepada masyarakat Lampung Timur, khususnya kaum dhuafa.

Kesehatan Bukan Milik Kita

Menurut Bambang, dalam memperjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, rakyat telah mengorbankan jiwa raga, keluarga dan handai taulan, yakni tujuannya untuk  kemaslahatan dan harga diri bangsa.

“Kesehatan bukan hanya milik kita semua, tapi kesehatan adalah harkat dan martabat yang harus diperjuangkan. Dompet Dhuafa berhikmah untuk rakyat melalui peresmian RS AKA Medika Sribhawono ini, yaitu mewujudkan kesehatan memantaskan harkat dan martabat,” tegas Bambang.

Bambang pun mengajak semua yang hadir agar mendoakan Dompet Dhuafa supaya melalui RS kedua di Lampung Timur ini, akan menapak menjadi RS ketiga, keempat, kelima, dan seribu rumah sakit di seluruh Indonedia.    .