Konferensi Pers Majoris Saham Syariah, Jumat (10/2)

Indikasi Return Majoris Saham Syariah Indonesia Sampai 18%

[sc name="adsensepostbottom"]

Perkembangan return bergerak sesuai kondisi pasar.

Majoris Asset Management baru saja meluncurkan produk reksa dana saham syariah terbarunya, Majoris Saham Syariah Indonesia, hari ini, Jumat (10/2). Dengan kebijakan investasi 80-100 persen di saham syariah dan 0-20 persen pada sukuk negara bertenor kurang dari satu tahun dan/atau deposito syariah, produk ini tentu memiliki tingkat risiko yang relatif lebih tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya.

Di sisi lain, tingkat risiko yang relatif tinggi ini biasanya diimbangi dengan imbal hasil yang tinggi pula. Vice President Majoris Asset Management Yekti Dewanti mengatakan, untuk pengelolaan reksa dana Majoris Saham Syariah Indonesia, pihaknya menargetkan return sampai 16-18 persen per tahun.

“Namun return tersebut tidak pernah dijanjikan kepada investor karena perkembangan return, serta kenaikan imbal hasil di pasar modal akan bergerak sesuai kondisi ekonomi dan pasar. Namun kami akan mencoba mengelola untuk dapat menghasilkan return seperti itu,” ujarnya saat peluncuran Majoris Saham Syariah Indonesia, Jumat (10/2).

Ia memaparkan, ada masa ketika pasar modal sempat memberikan return tinggi, tapi ada pula momen seperti 2008 dan 2013, dimana kondisi ekonomi global dan domestik tidak baik dan malah terjadi koreksi. “Namun secara jangka panjang kenaikan harga saham akan didukung oleh ekonomi yang fundamentalnya baik dan emiten bisa mencatat laba bersih yang bagus, maka harga saham akan naik,” jelas Yekti.

Tujuan dari Majoris Saham Syariah adalah memberikan tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka panjang sesuai prinsip syariah di pasar modal. Untuk berinvestasi di Majoris Saham Syariah Indonesia ini, investor dapat menyisihkan dana minimal Rp 1 juta. Bank kustodian dari produk ini adalah Bank Mandiri.

[bctt tweet=”Minimal Rp 1 Juta untuk investasi di Majoris Saham Syariah” username=”my_sharing”]