Sinergi BAZNAS, Muhammadiyah dan NU Tebar Kurban di Desa

[sc name="adsensepostbottom"]

Tiga lembaga amil zakat ini mengaktualisasikan spirit kebersamaan melalui program Nusantara Berkurban untuk Indonesia Berkemajuan (NBIB).

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) melakukan sinergi pemotongan hewan kurban di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Hari Raya Idul Adha 1438 H, Jumat (1/9).

Ketiga lembaga bersinergi untuk memberikan manfaat dalam ibadah kurban  bagi masyarakat desa. Sebanyak 52 kambing disembelih dan dibagikan di delapan kelurahan se-Kecamatan Tamansari. Kegiatan ini melibatkan masyarakat desa setempat sebagai penyelenggara acara pemotongan hewan kurban.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo,  Anggota Badan Pengurus LazisMu, Joko Intarto dan Ketua NU Care – LazisNU, Samsul Huda.

Sebagaimana dalam rilisnya yang diterima MySharing, Minggu (3/9) malam, Desa Sukajadi terletak di wilayah kaki gunung dengan 40 persen penduduk miskin yang sehari-hari bekerja sebagai petani, pengurus kebun, dan buruh tani. Penghasilan penduduk desa ini rata-rata tiap bulan sekitar Rp500.000 sampai dengan Rp750.000, membuat mereka memiliki keterbatasan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Sebelumnya, NU Care-LazisNU dan LazisMu lebih dahulu berkolaborasi dalam rangka mengaktualisasikan spirit kebersamaan melalui program Nusantara Berkurban untuk Indonesia Berkemajuan (NBIB).

Ketua BAZNAS Bambang mengatakan, program NBIB dirancang untuk memastikan ibadah kurban dapat memberi kebermanfaatan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung. Mulai dari budidaya ternak hingga kelompok sasaran, dikelola dengan prinsip pemberdayaan agar dapat memberi dampak sosial dan ekonomi ke masyarakat.

Semangat ini selaras dengan Program Kurban Berdayakan Desa yang digagas BAZNAS, untuk membangkitkan potensi ekonomi umat hingga Triliunan rupiah pada saat Hari besar umat Muslim ini. “BAZNAS mengajak masyarakat untuk  memindahkan perputaran ekonomi dan manfaatnya dari kota kepada masyarakat desa. Dengan membeli, menyembelih dan mendistribusikan daging kurban di desa,  dapat membangkitkan ekonomi umat di desa melalui pemberdayaan peternak desa,” kata Bambang.

Menurut Bambang, manfaat lain adalah peningkatan gizi masyarakat desa yang akan sangat dirasakan melalui program ini. Potensi pengembangan ternak di desa juga sangat tinggi karena populasi hewan ternak hingga saat ini masih terkonsentrasi di desa.

“Dengan gerakan kurban berdayakan desa, maka para peternak ini tidak hanya sebatas mendapatkan upah dari merawat hewan ternaknya tetapi dapat dikembangkan usahanya dan disehatkan fisiknya dengan kandungan protein tinggi,” ungkap Bambang.

Selain di Sukajadi, jelas dia,  BAZNAS menyiapkan pemotongan kurban di 108 titik/desa di 20 provinsi di Indonesia dengan sasaran penerima manfaat meliputi daerah miskin dan tertinggal, daerah pedalaman, belum pernah atau jarang mengkonsumsi daging, daerah program  pemberdayaan peternakan BAZNAS, komunitas adat terpencil dan mualaf.