PT Pertamina (Persero) kembali menggelar Pertamina Energy Forum (PEF) 2017 sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Pertamina ke-60.
Pertamina dengan tugasnya mendorong kemandirian energi Indonesia, senantiasa berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menghambat pencapaian tersebut dan menghadirkan solusi bagi pengembangan energy terbarukan di Indonesia.
PT Pertamina (Persero) di usianya yang menginjak 60 tahun, terus menyiapkan diri untuk menyambut masa depan yang berorientasi pada energi berkelanjutan dalam menyediakan energi untuk masyarakat Indonesia di tengah-tengah ketersediaan sumber daya migas dalam negeri yang semakin menipis.
Mengantisipasi kebutuhan energi terbarukan di masa depan, perusahaan sudah sejak lama menjalankan operasi di bidang energi baru terbarukan, yaitu di sektor panas bumi.
Hal tersebut dibuktikan Pertamina dengan menambah kapasitas terpasang pembangkit panas bumi sebesar 55 MW, dengan onstream-nya proyek Ulu belu Unit 4. Saat ini total kapasitas terpasang Panas Bumi Pertamina menjadi 587 MW.
Mengusung tema Striving Towards Sustainable Energy”, PEF akan berlangsung selama dua hari, pada 12 -13 Desember 2017, di The Raffles Hotel, Jakarta.
Memasuki tahun keempat, PEF 2017 sengaja mengusung tema energy berkelanjutan seiring dengan mulainya pergeseran peta industri energy dunia ke arah pemanfaatan energy berkelanjutan. Di Tanah Air, tuntutan pengembangan potensi sumber energy terbarukan juga kian meningkat, seiring dengan makin menurunnya cadangan energi fosil.
PEF 2017 berperan strategis dalam member masukan bagi pengambil kebijakan, pelaku bisnis, akademisi dan pemegang saham, untuk memberikan perhatian pada perkembangan energy berkelanjutan. Apalagi, cadangan energy fosil makin menipis dan volatilitas di bisnis migas belum usai, kata Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar.
PEF 2017 diperkaya dengan pembicara yang merupakan ahli energy dari dalam dan luar negeri dari berbagai lembaga, di antaranya Kementerian ESDM, International Energy Agency, Center for Strategic & International Studies US, Shell, Panasonic, Marubeni Corporation, Boston Consulting Group, Patriot Energi, Mitsubishi, Toyota, dan sebagainya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai pembicara kunci.

