PT Pertamina menggelar Pertamina Energy Forum (PEF) 2017 sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Pertamina ke-60. PEF akan berlangsung selama dua hari pada 12-13 Desember 2017 dengan mengusung tema “Striving Towards Sustainable Energy”.
Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, menjelaskan “Memasuki tahun ke empat, PEF 2017, sengaja mengusung tema energi berkelanjutan seiring dengan mulainya pergeseran peta industri energi dunia ke arah pemanfaatan energi berkelanjutan. Di Tanah Air tuntutan pengembangan potensi sumber energi terbarukan juga kian meningkat, seiring dengan makin menurunnya cadangan energi fosil.
Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah menetapkan bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2025 sebesar 23 persen. Maka dari itu, PT Pertamina (Persero) berkomitmen mengembangkan potensi energi terbarukan yang melimpah di alam Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengungkapkan pengembangan EBT di Indonesia harus terus dibahas bersama dengan berbagai pihak. Hal itu untuk mendorong sekaligus melakukan pemetaan keperluan beragam EBT yang bisa dikembangkan di Indonesia.
“Tentu, butuh konsistensi banyak pihak agar angka ini tercapai. Di sinilah Pertamina menunjukkan perannya terhadap target tersebut,” ujar Elia Massa Manik dalam acara PEF 2017 di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
“Persiapan Pertamina mengembangkan energi terbarukan tercantum dalam misi perusahaan, di mana tantangan sebagai perusahaan energi berkelas dunia pada 2025, tidak sekadar terfokus pada persoalan migas, tetapi juga EBT,”Ujar Elia
Elia menuturkan dalam acara PEF 2017 di Jakarta,selasa (12/12/2017) “Indonesia memiliki potensi EBT yang belum banyak dimanfaatkan, apalagi dengan target pencapaian EBT di tahun 2025 sebesar 23 persen harus ditinjau kembali. Untuk mencapai target tersebut harus jelas pemetaannya, misalnya bicara sumber energi angin di mana sumbernya di Indonesia yang sesuai kebutuhan, begitu juga sumber energi matahari harus tepat pemetaan tempat yang cocok untuk dikembangkan.”
Menurutnya, ada sejumlah upaya yang dilakukan Pertamina dalam mengembangkan EBT, di mana target jangka menengah pengembangan EBT difokuskan pada geothermal, bioenergi dan solar panel. Geothermal menjadi salah satu potensi EBT yang dapat dimanfaatkan sehingga ketersediaan energi dan kebersihan lingkungan dapat terus dijaga.
Dalam kesempatan yang sama Elia memaparkan akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti dalam pengadaan sumber daya listrik. Langkah ini akan meningkatkan akselerasi perkembangan teknologi demi tersedianya energi baru tersebut.
Elia menambahkan, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga diharapkan mampu menjaga industri energi ini berkembang pesat, sehingga perkembangan ekonomi serta kelestarian lingkungan dapat cepat tercapai.
Hal tersebut dapat terlihat dari pencapaian Pertamina dalam hal peningkatan produksi geothermal sebesar 31 persen yakni 2.932 GWh. Pencapaian tersebut menjadi salah satu tolak ukur keseriusan Pertamina dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan.
Lanjut dia, konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 2,7 miliar liter pada 2016. Pada 2020 diproyeksikan konsumsi biodiesel mencapai 3,9 miIiar liter Biodiesel 30 (B30).
Pertamina mengelola operasi pasokan Biodiesel di 60 terminal di seluruh Indonesia. Tantangan akan muncul dalam implementasi mencapai standar Biodiesel 30 yang akan diterapkan pada 2020.
Sementara itu, pengembangan solar panel saat ini sudah diterapkan di wilayah operasi Pertamina, kawasan perkantoran, Zona Ekonomi Khusus, dan industri. Upaya yang dilakukan Pertamina tersebut harus didukung penuh oleh pemerintah.
Selama dua hari PEF 2017 akan membahas beragam informasi aktual mengenai perkembangan energi berkelanjutan. Forum ini akan membedah berbagai potensi dan inisiatif pengembangan energi berkelanjutan yang dapat dikembangkan secara masif di seluruh Indonesia.
Pertamina yang mendapatkan tugas dalam mendorong kemandirian energi Indonesia, juga senantiasa berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menjadi tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan, dan menghadirkan solusi bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Sehingga Forum ini juga diharapkan menjadi masukan bagi Pertamina dan pelaku bisnis energi dalam merencanakan pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.


