Hasil survei terbaru yang dilakukan Manulife menunjukkan bahwa 73 persen investor Indonesia memilih untuk menaikkan usia pensiun. Manulife Investor Sentimen Index (MISI) kuartal I 2014 mengungkapkan bahwa investor Indonesia menjadi standar untuk menaikkan usia pensiun resmi di wilayah Asia.

Dalam penelitian MISI menunjukkan bahwa hanya investor Indonesia yang berharap untuk dapat terus bekerja setelah melewati usia pensiun resminya, yang saat ini adalah 55 tahun. Angka persentase 73 persen investor Indonesia yang memilih untuk menaikkan usia pensiun ini jauh di atas rata-rata regional yang sebesar 51 persen. Usia pensiun di Indonesia 10 tahun di bawah usia pensiun sebagian besar negara di Asia, dan lima tahun di bawah usia pensiun yang berlaku di Malaysia dan Filipina.
Chief of Employee Benefits Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan, mengatakan sebagian besar investor memilih untuk menaikkan usia pensiun karena mereka ingin bekerja lebih lama untuk mendapat akumulasi dana di masa tua. “Masyarakat berharap agar usia pensiun yang berlaku umum saat ini dapat ditinjau kembali,” kata Nur Hasan dalam pemaparan MISI kuartal I 2014, Selasa (10/6).
Nur Hasan menuturkan bahwa 72 persen responden di Indonesia berharap untuk dapat terus bekerja di masa pensiun. Meskipun mereka berharap dapat pensiun di usia 60 tahun, lima tahun diatas usia pensiun yang resmi berlaku saat ini, akan tetapi mereka berharap dapat terus bekerja di masa pensiun selama tujuh tahun lagi. Sehingga, usia pensiun yang sebenarnya menjadi 67 tahun, atau 12 tahun lebih lama dibanding usia pensiun resmi yang berlaku sekarang.
Namun, dari hasil MISI baru 55 persen investor yang sudah mempersiapkan dana pensiun, sementara sisanya belum merencanakan masa pensiun. Dari persentase 55 persen investor yang sudah mempersiapkan masa pensiun tersebut juga memperkirakan bahwa tabungan dana pensiun yang disimpan cukup untuk 16 tahun. “Padahal riilnya hanya cukup tujuh tahun karena adanya inflasi,” ujar Nur Hasan.
Pada laporan hasil MISI sekitar 48 persen responden memperkirakan tingkat pengeluaran mereka akan menurun selama masa pensiun. Hampir semua investor berharap agar pendapatan di masa pensiun akan mencukupi seluruh pengeluaran di masa pensiun. Padahal, lanjut Nur Hasan, sangat kecil kemungkinan pengeluaran di masa pensiun akan berkurang. “Karena mereka akan menjalani masa pensiun dalam waktu yang panjang, maka merka perlu mempertimbangkan untuk merencanakan simpanan masa pensiun. Selain itu, ada pertimbangan lain, seperti dengan bertambahnya usia, semakin besar pula kemungkinan terserang penyakit kronis dan juga kenaikan biaya kesehatan,” jelas Nur Hasan.
Pemahaman mengenai kesiapan masa pensiun masyarakat Indonesia memang masih rendah. Dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia baru 3,5 juta orang yang punya program pensiun. Saat ini investor Indonesia sudah bekerja lebih lama setelah pensiun dibanding para investor di negara lainnya. Usia pensiun di Indonesia adalah 55 tahun yang ditetapkan sejak beberapa dekade lalu saat usia harapan hidup masyarakat Indonesia jauh lebih rendah, yaitu 55-60 tahun. Namun seiring waktu usia harapan hidup naik menjadi 70 tahun dan pada 2030 adalah 73 tahun. Sebagai informasi usia pensiun di Singapura adalah 62 tahun, Taiwan 65 tahun, Australia 70 tahun, dan Malaysia 60 tahun.

