Ilmu ekonomi syariah bukan hanya soal perbankan syariah. Maka, pengembangan kurikulumnya mengacu kepada aneka kegiatan ekonomi yang bermanfaat dan memberi maslahah kepada semua sesuai tuntunan Alquran dan hadits.

Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Suroso Imam Zadjuli, mengatakan sumber terpenting sistem ekonomi syariah adalah Alqur’an, Hadits dan suri tauladan perilaku tindak ekonomi dalam zaman khalifah. ”Namun hingga saat ini belum terdapat satu literatur pun yang mengemukakan tentang Sistim Ekonomi Islam secara menyeluruh. Yang ada baru merupakan pembahasan secara parsial seperti zakat, riba, bank Islam dan lain sebagainya,” kata Suroso.
Ia menambahkan pendidikan ilmu ekonomi syariah di dunia saat ini masih banyak berkonsentrasi pada program studi Perbankan Islam dan Finansial. Padahal konsentrasi perbankan Islam dan finansial itu hanya 5-7 persen dari ekonomi syariah. Sementara untuk program studi Ilmu Ekonomi Islam masih sangat sedikit dan terdapat perbedaan yang cukup besar, dimana dari sebagian kurikulum pendidikan masih tampak dominan pengaruh ilmu ekonomi konvensional.
Karena itu, Suroso menuturkan perlunya menyusun standarisasi kurikulum untuk program studi Ilmu Ekonomi Islam dalam berbagai strata pendidikan lebih lanjut dengan tetap berpegang pada pondasi dasar keilmuan yaitu norma Alquran, praktik ekonomi islam dalam As-Sunnah, serta pengembangan teori Ekonomi Islam makro dan mikro yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ia menambahkan kebutuhan akan pengembangan ilmu ekonomi syariah menjadi sesuatu yang penting karena Indonesia akan membutuhkan puluhan ribu sumber daya manusia ekonomi syariah di masa mendatang. Jumlah tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di perguruan tinggi tapi juga di pemerintahan.
”Di Bapeda Provinsi juga diperlukan ahli ekonomi islam jadi kita perlu doktor ekonomi Islam baik yang bergerak di bidang pendidikan, pondok pesantren, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Selain itu atase-atase ekonomi di Timur Tengah dan Eropa itu juga perlu ahli ekonomi Islam,” pungkas Suroso.

