Bank Syariah Bukopin menargetkan pembiayaan mikro hingga Rp 500 miliar sampai akhir 2014. Hingga Juni 2014 pembiayaan mikro telah mencapai Rp 350 miliar.

Riyanto mengakui bahwa membutuhkan upaya lebih besar dalam penyaluran ke usaha mikro, diantaranya adalah infrastruktur dan sumber daya manusia. Namun dengan persiapan yang telah dilakukan tahun lalu membuatnya optimis menyalurkan pembiayaan langsung ke mikro. Saat ini pembiayaan mikro pun dapat diakses di seluruh kantor cabang Bank Syariah Bukopin.
Di sisi lain, Riyanto menuturkan saat ini penyaluran pembiayaan mikro secara langsung memang masih terbatas di konsumer. “Belum ke mikro komersial karena untuk ke sana butuh pembinaan dan infrastuktur yang lebih kuat,” ujar Riyanto. Untuk pembiayaan ke mikro komersial Bank Syariah Bukopin menjalin linkage program dengan lembaga keuangan mikro syariah.
Saat ini anak usaha Bank Bukopin ini memang masih memfokuskan pembiayaan mikro secara langsung untuk mikro konsumer dan kepada pensiunan pegawai negeri sipil, TNI dan Polri. Namun, tak menutup kemungkinan target pasarnya akan diperluas di masa mendatang. Kepala Divisi Pembiayaan Mikro Bank Syariah Bukopin, Andriansyah, mengatakan target pasar mikro saat ini masih terbatas pada pensiunan dan konsumer karena dinilai pasar tersebut cukup aman. Para pensiunan biasanya mendapat uang pensiunan bulanan, sehingga masih memeroleh pendapatan tetap setiap bulan.
“Tahun ini kami fokus ke pensiunan dan mikro konsumer, tapi nanti kami akan masuk juga ke mikro komersial dan lainnya. Untuk masuk ke pasar mikro secara umum kan harus punya SDM kuat dan memadai,” kata Andriansyah. Saat ini pasar pembiayaan mikro terbesar Bank Syariah Bukopin masih berada di pulau Jawa.

