(Ki-ka): Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Direktur Utama BEI, Ito Warsito, dan Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Foto: Dok KSEI

KSEI Kembangkan Infrastruktur Untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

[sc name="adsensepostbottom"]

Pengembangan infrastruktur menjadi modal dasar yang sangat penting di setiap industri. Oleh karena itu, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pun melaksanakan pengembangan fungsi beberapa infrastruktur, salah satunya adalah pengembangan yang didasarkan pada Single Investor Identification (SID) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas).

(Ki-ka): Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Direktur Utama BEI, Ito Warsito, dan Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Foto: Dok KSEI
(Ki-ka): Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Direktur Utama BEI, Ito Warsito, dan Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Foto: Dok KSEI

Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, menuturkan pengembangan SID dan fasilitas AKSes telah menjadi agenda KSEI sejak akhir tahun lalu. Langkah dan strategi yang tengah dilakukan adalah pengembangan infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan.

“Industri perbankan yang telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, didukung dengan jaringan yang telah mencapai ke pelosok tanah air merupakan peluang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan investasi pasar modal. Kemudahan penggunaan fitur perbankan yang telah diketahui secara umum diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dengan lebih mudah,” papar Heri, dalam siaran pers yang diterima mysharing.co, Kamis (14/8).

Memasuki tahun 2014, KSEI telah mencapai kesepakatan denganPermataBank dalam menjalin kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank, yang secara resmi telah diluncurkan sejak 15 Juli 2014. Kerjasama ini merupakan babak baru pengembangan Fasilitas AKSes sekaligus tahap awal dari pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes. Heri pun mengharapkan kerja sama serupa dapat terjalin dengan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang telah bekerjasama dengan KSEI, yaitu CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, BNI, dan Bank Syariah Mandiri.

“Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal yang bekerjasama dengan industri perbankan. Untuk saat ini melalui pemantauan portofolio investasi Fasilitas AKSes melalui ATM, namun kedepannya diharapkan akan terdapat pengembangan infrastruktur yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal lebih mudah melalui jaringan perbankan nasional,” kata Heri.

Per akhir Juli 2014total aset KSEI mengalami penurunan sebesar 0,94% atau Rp 3.082,77 triliun dibandingkan periodesama tahun 2013 sebesar Rp 3.111,87 triliun. Untuk SID terdapat peningkatan jumlah SID sebesar 13,13% atau 340.554 pada akhir Juli 2014 dari sebelumnya 301.021 per akhir Juli 2013.