Bursa Efek Filipina tengah bersiap meluncurkan sub-indeks syariah pada kuartal empat 2014. Rencana tersebut menandakan titik puncak dari aksi screening saham syariah di Bursa Efek Filipina sejak Desember tahun lalu, yang merupakan hasil kolaborasi dengan IdealRatings.

Sub-indeks syariah akan diluncurkan untuk mendorong likuiditas pasar modal dan menambah diversifikasi basis investor di Bursa Efek Filipina. Pasalnya, kebanyakan investor syariah saat ini mencari investasi di pasar modal Malaysia dan Indonesia. “Sub-indeks syariah akan terdiri dari sekitar 40 saham perusahaan yang termasuk sebagai saham syariah yang ada di Bursa Efek Filipina,” kata Sicat, dikutip dari islamic finance news, Senin (6/10).
Pada Desember 2013 jumlah saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Filipina tercatat sebanyak 47 saham, termasuk diantaranya Aboitiz Equity Ventures, Apex Mining, Manila Electric Co, Nickel Asia dan Pepsi Cola Products Philippines Inc. Jumlah saham perusahaan yang termasuk kategori saham syariah sempat meningkat menjadi 61 saham pada Januari-Maret 2014. Namun kemudian, jumlahnya menurun menjadi 51 saham pada kuartal III 2014.
Screening saham syariah dilakukan setiap kuartal oleh IdealRatings yang mengacu pada standar Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI), yang juga mengukur dari likuiditas dan kapitalisasi pasar. “Penyaringan pada likuiditas saham akan menjadi faktor yang membatasi jumlah perusahaan yang masuk ke sub-indeks syariah,” ujar Sicat.
Industri keuangan syariah Filipina memang mulai menggeliat. Sebelumnya Otoritas Pengembangan Bangsamoro (Bangsamoro Development Authority) telah merencanakan pembentukan bank syariah, dan British High Commission menyatakan komitmennya untuk membantu Komisi Nasional Muslim Filipina dalam membuat kerangka rancangan kebijakan untuk pengaturan produk keuangan Islam. Baca Juga: Inggris Bantu Filipina Kembangkan Keuangan Syariah
Di Indonesia, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 326 per 29 Agustus 2014 (Statistik Otoritas Jasa Keuangan). Jumlah saham syariah meningkat hampir dua kali lipat sejak 2007. Sementara dilihat dari kapitalisasi pasar, saham-saham yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia tercatat punya kapitalisasi hingga Rp 2,9 triliun. Sementara, saham yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (top 30 saham syariah) kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 2 triliun.

