Industri perbankan syariah yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir membuat kebutuhan terhadap sumber daya manusia di industri ini melonjak drastis.

Namun walau kini sudah banyak bermunculan jurusan ekonomi syariah di perguruan tinggi, masih saja terjadi kesenjangan antara ketersediaan dengan kebutuhan sumber daya manusia di perbankan syariah. Padahal, ada sejumlah posisi di bank syariah yang masih sangat diperlukan.
Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Syariah Mandiri, Ahmad Fauzi, mengatakan suplai sumber daya manusia dari industri perguruan tinggi jurusan ekonomi syariah masih rendah. “Masih ada kesenjangan kebutuhan sumber daya manusia sebanyak 3600 orang per tahun,” ungkap Fauzi, dalam Diskusi Panel Mempersiapkan Diri Menghadapi Tantangan Dunia Kerja di Bidang Keuangan Syariah, di Forum Riset Keuangan Syariah 2014, Kamis (16/10).
Secara berkala bank syariah membuka berbagai lowongan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis yang terus meningkat setiap tahunnya. Fauzi menuturkan setidaknya ada lima posisi yang paling banyak dicari di perbankan syariah, yaitu customer service, teller, account officer, relationship manager, dan IT officer.
Sementara, lima posisi yang paling sulit dicari yaitu treasury (liquidity manager, dealing room, dll), account officer commercial, relationship manager corporate, collateral value specialist, dan product development. “Di bank syariah belum terlalu berkembang soal treasury, maka sekarang banyak yang mulai kembangkan transaksi di treasury, lalu collateral value specialist juga sulit karena biasanya butuh sertifikasi, dan product development butuh ketekunan,” kata Fauzi.
Lalu, apa saja proses yang harus dilalui untuk bekerja di bank syariah? Dimulai dari seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes TOEFL, psikotes, assessment center (khusus program Management Development Program), lalu interview user, dan medical check up (tes kesehatan). Di setiap tahap tersebut pun setiap calon pegawai disarankan untuk selalu mempersiapkan diri menjalankan seluruh proses karena rasio seleksi penerimaan pegawai cukup tinggi. Untuk program MDP di tahap seleksi administrasi saja rasionya adalah 400:1, sedangkan untuk lowongan account officer rasionya 25:1.
Lalu, sebenarnya apa yang dicari oleh bank syariah? Menurut Fauzi, bank syariah mencari pegawai yang punya kompetensi sesuai dengan posisi yang dicari oleh bank. Ada dua kompetensi yang dilihat, yaitu soft competency dan hard competency. Hard competency ini seperti memiliki skill dan bisa menganalisa keuangan. Sementara, pada soft competency ada tiga unsur yang dicari yaitu rule, core, dan behaviour competency. “Banyak yang gagal di soft competency ini,” ujar Fauzi.
Ia memaparkan core competency harus dimiliki seluruh pegawai di perusahaan, karena harus dapat menerapkan nilai atau budaya perusahaan. Sementara, rule competency harus ada pada unit kerja karena terkait pengambilan keputusan. Ini berarti seseorang harus punya team leadership hingga sense of business. Kompetensi perilaku (behaviour competency) juga harus dimiliki agar seorang pegawai dapat mudah beradaptasi saat berpindah-pindah divisi.
Fauzi menyontohkan untuk profil kompetensi retail banking officer, karakter yang diharapkan adalah ramah, komunikatif, inisiatif, bisa menjalin hubungan jangka panjang dengan nasabah, mau mendengar keluhan dan permasalahan nasabah, dan punya keterampilan selling skills. Sedangkan, untuk priority banking officer harus punya integritas, ramah dan komunikatif, mampu mengelola kekayaan nasabah prioritas, mampu menganalisa produk investasi yang menguntungkan bagi nasabah prioritas, proaktif, dan punya keterampilan selling dan communication skills.

