Halal telah menjadi bagian gaya hidup yang mengglobal. Negara minoritas muslim kini mulai menyadari akan pentingnya pasar halal global. Mobilitas manusia yang kian tinggi juga membuat pasar wisatawan muslim menjadi target menggiurkan.

Founding Director Halal Science Center Universitas Chulalongkorn, Winai Dahlan, mengatakan ekonomi halal dunia ditengarai mencapai 3,4 triliun dolar per tahun. Nilai tersebut terdiri dari industri makanan sebesar 1,1 triliun dolar, industri non makanan/minuman sebesar 1,5 triliun triliun, dan jasa 800 miliar. Besarnya potensi pasar halal ini membuat sejumlah produsen di Thailand menyadari akan sertifikasi halal. “Di Thailand kini mulai banyak produsen pangan yang mengajukan sertifikasi halal,” ujar Winai, dalam The First Symposium on Global Halal Research di Indonesia Halal Expo 2014, Kamis (23/10). Halal Science Center Universitas Chulalongkorn pun setidaknya telah mengetes hingga 80 ribu produk.
Langkah lainnya untuk mendukung pasar halal di Thailand adalah melengkapinya dengan dukungan teknologi. Winai menuturkan kini ada sistem elektronik untuk mendeteksi jaminan halal suatu produk melalui Halal Thailand Application. Melalui aplikasi, yang bisa dipakai pada sistem operasi berbasis Android dan iOS, ini konsumen tinggal memindai barcode suatu produk dan dalam waktu singkat akan memeroleh informasi mengenai kualitas makanan dan informasi kehalalan produk tersebut langsung di telpon seluler.
Selain Thailand, perusahaan di Jepang juga mulai menyediakan layanan makanan halal. Sebuah unit perusahaan yang bergerak di bidang katering khusus bagi penumpang pesawat, TFK Corporation baru-baru ini menghabiskan dana sebesar 60 juta yen untuk merenovasi dapurnya di bandara Narita. Perusahaan ini pun membutuhkan waktu enam bulan untuk mempersiapkan diri demi mendapat sertifikat halal, agar mampu melayani lebih banyak konsumen muslim.
Presiden TFK, Makoto Fukada, mengatakan lebih dari dua pertiga muslim yang plesir ke luar negeri menyatakan bahwa makanan halal menjadi prioritas utama. “Dengan perkiraan wisatawan muslim yang datang ke Jepang mencapai 1 juta jiwa pada 2020, maka penyediaan makanan halal sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Fukada, dikutip dari asiaone.
Umat muslim dunia diperkirakan berjumlah hampir 25 persen dari total populasi dunia yang sebanyak 7 miliar jiwa. Pengeluaran wisatawan muslim global diproyeksikan mencapai 192 miliar dolar pada 2020. Meningkat pesat dibanding tahun lalu yang sebesar 126 miliar dolar AS.

