Alokasi investasi Majoris Saham Syariah Indonesia sebesar 80-100 persen di saham syariah.
Majoris Asset Management telah meluncurkan produk reksa dana syariah terbarunya, Majoris Saham Syariah Indonesia, pekan lalu. Kebijakan investasi dari produk tersebut adalah 80-100 persen di saham syariah dan 0-20 persen pada Surat Berharga Syariah Negara dan/atau deposito syariah.
Vice President Majoris Asset Management Yekti Dewanti menuturkan, dalam pengelolaan investasi di Majoris Saham Syariah Indonesia, pihaknya menggunakan pendekatan analisa bottom up. “Dalam pengelolaan Majoris Saham Syariah Indonesia, kami selalu melihat bottom up dengan melihat kondisi ekonomi global, domestik dan industri seperti apa,” katanya.
Selanjutnya, ketika sudah dilakukan alokasi aset investasi berapa persen ekuitas dan cash, maka tim investasi Majoris akan melakukan bottom up pemilihan saham. “Saham di Daftar Efek Syariah ada 300 saham, kemudian kami akan filter dengan kriteria equity universe di kami, sehingga ada 80-90 saham disana,” cetus Yekti.
Penyaringan saham syariah itu pun akan dilihat berdasar beberapa faktor, diantaranya potensi pertumbuhan. Yekti mengungkapkan, pihaknya akan melihat tren pertumbuhan emiten sejak lima tahun terakhir. “Faktor pertumbuhan jadi katalis untuk harga saham,” ujarnya.
Selain dari pertumbuhan, Majoris juga akan melihat faktor profitability (laba) perusahaan. “Jadi perusahaan akan memberi margin menignkat atau turun. Kalau dilihat investor sangat suka bila perusahaan punya potensi margin meningkat jadi kami akan lihat trennya,” jelas Yekti.
Di sisi lain, lanjut Yekti, pihaknya juga akan melihat cash flow dari emiten. “Kalau perusahaan punya cashflow kuat dari bisnis operasional atau investasinya, kalau base operasinya kuat, maka kebutuhan pendanaan terbatas. Rasio leverage tidak terlalu meningkat dan ini akan mempengaruhi pemegang saham, maka kami akan lihat faktor balance sheet (laporan keuangan),” paparnya.
Dengan strategi investasi di atas, tambah dia, alokasi aset di Majoris Saham Syariah Indonesia pun cukup fleksibel. “Di Majoris Saham Syariah ada fleksibilitas alokasi aset dengan melihat faktor global, industri terkini dan pemilihan saham dilakukan dengan pendekatan bottom up,” tandas Yekti.
Majoris Saham Syariah Indonesia menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia sebagai tolok ukurnya. Produk reksa dana berbasis saham syariah ini dinilai sesuai bagi investor yang horizon investasinya panjang, mampu menerima fluktasi yang panjang dan tingkat pengembalian yang tinggi.