Asia cocok menjadi area bisnis mula atau startups business yang fokus seputar Islam. Yang penting bagaimana para pembisnis mengintergrasikan nilai keyakinan mereka dalam mengembangkan bisnisnya.

Pada Juli 2015 lalu, laman jual beli daring(e-commerce) busana Muslim HijUp, untuk kedua kalinya mencari pendanaan dari Fenox VC, 500 startups dan Emtek. Sementara, bisnis mula lokal lainnya, Blossom Finance yang menawarkan pembiayaan mikro syariah di Indonesia menggunakan bitcoin.
Trip on Halal, baru-baru ini juga memanfaatkan Malaysia MaGIC. Mereka masuk dalam 11 bisnis mula Muslim paling inivatif versi pendiri dan editor eksekutif Ummah Wide, Dustin Craun. Baca: Cari Kuliner Halal via Trip on Halal
Usaha-usaha mula ini, hanya ujung dari gunung es ekonomi digital yang bisa dibentuk komunitas Muslim di masa depan. Dan berdasarkan laporan Thompson Reuters dan Dinarstandar dari data belanja digital dan e-commerce, ekonomi digital diperkirakan mencapai 1,9 triliun dólar Amerika Serikat (AS) pada 2014. Konsumen Muslim berperan penting didalamnya dengan konsumsi 107 miliar dolar AS pada 2014. Nilai ini diproteksikan akan meningkat menjadi 277 miliar dalam enam tahun mendatang.
Namun demikian, industri menghadapi sejumlah kendala sebelum revolusi digital Islam sepenuhnya menguasi Asia. Tantangan ini sangat unik, tidak hanya dari segi target pasarnya yang Muslim, tapi juga bagaimana para pebisnis mengintegrasikan nilai keyakinan dalam nilai-nilai korporasi mereka dalam mengembangkan bisnisnya.

