Masyarakat berusia di bawah 17 tahun diharapkan dapat turut serta menabung saham.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mencatat, adanya 40 ribu investor aktif per hari bertransaksi di pasar modal Indonesia. Sementara, jumlah frekuensi transaksi telah melampaui sejumlah negara di Asia Tenggara. Pada 2016 tercatat ada 340 ribu transaksi per hari, atau sudah empat kali lipat dari Singapura dan enam kali dari Filipina.
Untuk menggenjot penambahan jumlah investor dan transaksi di pasar modal, BEI pun mengemukakan wacana untuk memperbolehkan pembukaan akun investasi saham untuk anak-anak. Ia mengacu pada kondisi di Jepang yang sudah memperbolehkan anak usia 15 tahun untuk menabung saham.
“Untuk menabung saham prinsipnya di Indonesia harus pakai KTP, tapi di Jepang ada yang usianya 15 tahun bisa nabung saham. Jadi ini bagaimana di Indonesia, mereka juga bisa menabung saham, yang mungkin pakai QQ seperti di bank,” katanya dalam Community Gathering Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI, Rabu (22/2).
- Amanah Kelola Dana, Peserta Korporasi DPLK Syariah Muamalat Kian Meningkat
- KNEKS Sosialisaskan BEST kepada Siswa SD Luqman Al Hakim Surabaya
- CIMB Niaga Umumkan 50 Penerima Beasiswa 2025, Dukung Kemajuan Pendidikan
- BCA Syariah Terus Berinovasi Memberikan Layanan Perbankan Syariah Selaras Maqasid Syariah
Ia memperkirakan, konsep Yuk Nabung Saham untuk usia yunior tidak akan lama untuk dapat diimplementasikan. “Ini hanya masalah teknis saja karena untuk aturannya bukan UU atau Peraturan Pemerintah, ini seperti anak kecil buka tabungan di bank. Jadi Juni bisa jalan, tapi untuk teknisnya yang usia di bawah 18 tahun mungkin bukan investasi tapi nabung saham saja,” jelas Tito.
Usulan agar BEI membuka kesempatan bagi anak usia sekolah menengah untuk berinvestasi saham pun disambut baik oleh komunitas. Perwakilan Komunitas Saham asal Papua Rita Sinaga turut mengajukan usulan agar BEI memperbolehkan anak yang berusia di sekolah dasar untuk bisa menabung saham.
“Sebelum saya datang kesini, anak saya yang kelas 5 SD bertanya apa dia boleh investasi saham agar saat kuliah nanti dia tidak minta biaya dari orang tua. Karena itu, saya mengusulkan agar BEI juga membuka kesempatan bagi anak-anak untuk bisa berinvestasi di pasar modal,” katanya.

