Pada 2014 turnover industri busana muslim mencapai 300 miliar dolar AS, dan pada 2019 nilainya diprediksi mencapai 484 miliar dolar. Bagaimana para desainer dunia memanfaatkan peluang pasar tersebut?

Padahal, brand seperti DKNY telah meluncurkan koleksi busana muslim pada bulan suci Ramadhhan. Selain itu, rumah busana terkemuka seperti Dolce & Gabbana, Prada, Victoria Beckham, Yohji Yamamoto, serta brand ritel seperti Zara dan Mango juga telah menghasilkan karya bagi para muslimah dan turut mengeluarkan koleksi Ramadhan. Baca: Merek Global Berlomba Rebut Pasar Muslim
Kendati demikian, lanjut Khan, hal tersebut belum cukup karena masih ada para muslimah yang merasa kurang dimengerti akan kebutuhannya dalam berbusana. Oleh karena itu, Islamic Fashion and Design Council pun berencana mengeluarkan label ”iFash” (Islamic fashion) yang memberi peluang bagi brand internasional untuk berinvestasi di busana muslim, sehingga memungkinkan klien potensial untuk mengetahui tempat dimana mereka bisa memesan busana yang diinginkannya.
Menurutnya, di industri busana muslim ini, pemahaman mengenai parameter dan gaya hidup konsumen dalam berbusana sangatlah penting. “Di Islamic Fashion and Design Council kami menyediakan jasa konsultan kepada desainer arus utama yang menargetkan pasar ini dan ingin mengetahui pola pikir konsumen. Ini karena kami pernah melihat ada yang melakukan kesalahan yang seharusnya dapat dicegah saat mereka masuk ke pasar ini,” papar Khan.
Khan menambahkan setidaknya lebih dari 60 persen populasi muslim dunia berusia di bawah 30 tahun. Kaum muda ini mandiri dan menginginkan segalanya tanpa meninggalkan kaidah Islam. “Persentase kaum muda muslim semakin besar dan perusahaan besar manapun akan melihat peluang tersebut sebagai pasar yang harus terus diawasi,” ujar Khan, dalam wawancaranya dengan Aquila. Baca: Delapan Hal Ini Motori Pertumbuhan Pasar Muslim!
Berdasar data pada 2013 Turki menjadi konsumen pasar muslim yang tertinggi dengan nilai sebesar 39,3 miliar dolar. Diikuti oleh Uni Arab Emirates sebesar 22,5 miliar dolar, Indonesia (18,8 miliar dolar), Iran (17,1 miliar dolar), Arab Saudi (16 miliar dolar) dan Nigeria (14,4 miliar dolar). Konsumen muslim di Eropa pun patut untuk diperhitungkan. Konsumen muslim di Prancis, Jerman dan Inggris mencatat pengeluaran di atas 25 miliar dolar.

