BNI Berbagi dukung Jakarta miliki lebih banyak pesantren penghafal Alquran untuk meningkatkan keimanan warga dan menangkal Kristenisasi.

Program BNI Berbagi kali ini dalam rangka mendukung pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran yang saat ini sudah memasuki tahap penyelesaian (finishing) bangunannya. Pihak BNI sendiri menyerahkan bantuan dana sebesar Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah).
Hadir dalam acara ini CEO BNI Wilayah Jakarta Kemayoran – Anton F. Siregar, Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan – Triwibowo Hadianto, Pemimpin Cabang BNI KCU Jatinegara – Basuki Rachmad, sementara dari pihak Al Washiyyah Foundation sebagai tuan rumah diwakili oleh Ketua Umum – Dr. KH Mohamad Hidayat MBA MH, Ketua II – H.A. Rosid Sarmada dan jajaran pengurus lainnya.
CEO BNI Wilayah Jakarta Kemayoran – Anton F. Siregar dalam sambutannya pada acara ini mengungkapkan, program BNI Berbagi kepada Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation ini adalah strategis karena terkait dengan pembinaan SDM, pembinaan moral, kemudian peningkatan keimanan dan ketaqwaan di masyarakat. Ini sesuai dengan makna program BNI Berbagi “Ponpes ini strategis sebagai pembibitan calon-calon imam dan khotib yang nantinya akan berceramah di mesjid-mesjid di berbagai daerah di Tanah Air,” jelas Anton.
Sementara itu, Ketua Umum Al Washiyyah Foundation – Dr. KH Mohamad Hidayat MBA MH mengungkapkan, “Alhamdulillah, hari ini kami mendapat bantuan dari BNI dalam program BNI Berbagi untuk pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation. Kami berbahagia karena ada lagi lembaga yang mempunyai kepedulian tinggi dengan lembaga yang kami rintis. Support financial ini sangat berarti, karena kami sedang menyelesaikan pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran ini yang InsyaAllah pertengahan tahun depan akan diresmikan pengunaannya dan menerima santri-santri baru dari seluruh Indonesia.” Baca juga: TIENS Syariah Sumbang Pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah
Menurut Hidayat, keberadaan Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation Jakarta ini sangat strategis. Salah satunyakarena lokasinya yang berada di Jakarta sebagai barometer Indonesia.
“Sudah sepantasnya di Jakarta ini mempunyai banyak lembaga Ponpes Tahfidz Al-Quran. Posisi Jakarta sendiri merupakan pusat pengembangan ilmu pengerahuan, pusat informasi, pusat kajian, dan pusat interaksi dunia. Sehingga rasanya di ibukota Indonesia ini dapat dikatakan “naïf”, jika tidak mempunyai ponpes tahfidz Al-Quran,” lanjut Hidayat. Baca juga: Hafiz Indonesia Belum Ideal
Hidayat berharap, Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation ini akan mampu menghasilkan tahfidz-tahfidz Al-Quran yang berkualitas dan dapat bermanfaat bagi ummat. Upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga Muslim agar tidak mudah digoyang keimanannya oleh upaya kristenisasi yang belakangan marak. Baca juga: MUI: Muslim Dilarang Pakai Atribut Natal
Lebih lanjut dijelaskan oleh Hidayat, Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation ini nantinya akan berbentuk boarding yang mampu menampung 150 santri. Saat ini kegiatan ponpes juga sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dengan program Tahfidz Al-Quran, namun masih bersifat informal.
Ke depannya, Ponpes Tahfidz Al-Quran Al-Washiyyah Foundation Jakarta ini juga akan menjalin kerjasama dengan Ponpes Darul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf Mansur.
Kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan terkemuka dari Timur Tengah pun sedang dijajaki oleh Ponpes ini.

