BNI Biayai Pelabuhan Kuala Tanjung

[sc name="adsensepostbottom"]

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) turut dalam pembiayaan Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, sebesar 70 persen dari total nilai proyek senilai Rp 3,176 triliun.

uangbniPendatangan Nota Kesepaham (MoU) Pembiayaan Bersama Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung antara Direktur Utama BNI Achmad Buiquni dengan dua perwakilan dari bank BUMN lainnya serta perwakilan dari pemegang saham PT Prima Multi Terminal (PMT) ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/5).

Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggaldewi mengatakan, tujuan penandatangan MoU ini untuk menciptakan sinergi usaha dengan prinsip yang saling menguntungkan antara pihak perbankan dengan perusahaan infrasktuktur. Pembiayaan yang dilakukan oleh tiga bank milik negara ini juga menunjukkan sinergi yang terus dilaksanakan oleh bank-bank BUMN.

“Pembiayaan sebesar 70 persen dari total nilai proyek senilai Rp 3,176 triliun ini, dilakukan untuk pembangunan pelabuhan multi purpose di Kuala Tanjung yang konstruksinya dimulai pada Mei 2015 dengan target konstruksinya selesai dalam dua tahun,” kata Tribuana, dalam rilisnya yang diterima MySharing, Selasa (19/5).

Pembiayaan ini disalurkan melalui pelaksanaan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, yaitu PT PMT yang merupakan joint venture antara PT Pelindo I (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Menurut Tribuana, pembiayaan terhadap Pelabuhan Kuala Tanjung ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap sektor kemaritiman yang merupakan sektor strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. “Sektor ini menjadi fokus dari pemerintahaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ujarnya.

Hingga Desember 2014, lanjutnya, BNI telah membiayai sektor kemaritiman senilai Rp 8.7 triliun baik dari skala mikro hingga skala korporasi. Kedepan, BNI akan terus meningkatkan dukungan terhadap pertumbuhan di sektor kemaritiman dengan menyediakan layanan perbankan yang terbaik bagi para pelaku usaha dan stakeholder di sektor kemaritiman.

Pelabuhan Kuala Tanjung ini merupakan bagian dari Project integrai Sei Mangkei yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan ekspor curah (CPO) dan peti kemas di Sumatera Utara dan daerah sekitarnya.   Dengan target kedalaman laut LWS 14 m, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dapat dilabuhi oleh kapal berukuran besar. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik dan perekonomia di Sumatera Utara.