Optimisme mulai menyemburat di industri perbankan syariah terkait pertumbuhan bisnis pada tahun ini.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono, mengatakan aset BNI Syariah saat ini telah mencapai Rp 23 triliun. Untuk pertumbuhan bisnis pada 2016 pihaknya pun optimis dapat mencapai pertumbuhan di atas industri perbankan syariah. “Keseluruhan target bisnis pada 2016 tumbuh 25 persen,” ujarnya saat ditemui mysharing, beberapa waktu lalu.
Pada tahun ini BNI Syariah masih akan tetap fokus pada bisnis pembiayaan kepemilikan rumah, pembiayaan produktif di bawah Rp 10 miliar dan mikro. Untuk lebih mendorong pembiayaan mikro, lanjut dia, BNI Syariah akan mengonversi kantor fungsional menjadi kantor mikro. Baca: Industri Keuangan Mikro Butuh Dukungan Pendanaan
“Kantor cabang mikro mungkin tidak tambah tapi kami akan konversi saja yang tadinya kantor fungsional ditingkatkan statusnya menjadi kantor bank biasa khusus untuk mikro,” papar Imam. Pembiayaan mikro BNI Syariah tercatat tumbuh antara Rp 250-300 miliar di tahun ini.
Sementara, di tahun ini BNI Syariah juga akan mulai menyelenggarakan Laku Pandai dan melakukan beberapa inovasi produk. “Untuk produk pembiayaan kepemilikan rumah ada penambahan model bisnis. Kami mengusulkan model swa karya, jadi bank yang memiliki dan mengembangkan rumahnya,” ungkap Imam. Baca: Mengapa KPR Syariah?
Hingga November 2015 aset BNI Syariah meningkat 18,55 persen (ytd) dari Rp 19,49 triliun (Desember 2014) menjadi Rp 23,11 triliun (November 2015). Sementara, pembiayaan naik 14,61 persen (ytd) menjadi Rp 17,24 triliun dan dana pihak ketiga tumbuh 17,33 persen (ytd) menjadi Rp 19,06 triliun.
Hingga 11/2015 aset @BNISyariah meningkat 18,55% (ytd) dari Rp19,49 T menjadi Rp23,11 T Click To Tweet