BTN Optimis Pertumbuhan Bisnisnya di 2016 Lebih Baik

[sc name="adsensepostbottom"]

BTN, bank dengan spesialisasi bisnis KPR ini, memulai tahun 2016 dengan portfolio kinerja bisnis yang cukup menggembirakan pada tahun sebelumnya.

Usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016 Bank BTN akhir pekan lalu di Kantor Pusat Bank BTN,  Jakarta, Direktur Utama BTN SyariahBank BTN – Maryono mengungkapkan optimismenya, bahwa bank yang dipimpinnya akan membukukan kinerja bisnis yang lebih bagus sepanjang tahun 2016 ini.

“Tahun 2016, kami optimis pertumbuhan bisnis Bank BTN akan menjadi lebih baik,” demikian ujar Maryono dengan penuh keyakinan.

Optimisme Maryono bukannya tanpa alasan. Namun didasari dengan keyakinannya, bahwa tahun 2016 ini secara umum perekonomian nasional akan mulai mengalami perbaikan, dibandingkan tahun 2015 lalu.

Selain itu, portfolio kinerja bisnis Bank BTN yang memuaskan selama tahun 2015 lalu, juga mendasari keyakinan Maryono di atas. Karena di tengah kesulitan perekonomian nasional yang melambat di tahun 2015, Bank BTN ternyata mampu survive dan berhasil membukukan kinerja bisnis yang membanggakan.

Menurut Maryono, tahun 2015 memang tahun yang penuh tantangan bagi Perekonomian Indonesia pada umumnya dan industri perbankan pada khususnya.

“Ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79% (empat koma tujuh sembilan persen), melambat dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,02% (lima koma nol dua persen), sejalan dengan melemahnya ekonomi global, terutama Tiongkok, serta penurunan harga minyak dan komoditas.
Perlambatan ini berdampak pada pertumbuhan perbankan nasional,” papar Maryono.

Namun demikian, lanjut Maryono, Bank BTN berhasil mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2015.

“Di tengah kondisi perkenomian nasional yang melambat tersebut, Bank BTN justru menunjukan pertumbuhan yang sangat kuat. Kredit dan Dana Pihak Ketiga tumbuh melampaui angka industri. Sementara rata-rata perbankan mengalami penurunan pendapatan, Laba bersih BTN meningkat dengan sangat signifikan. Begitu juga dengan kualitas kredit. Di tengah NPL perbankan yang memburuk akibat perlambatan ekonomi dan peningkatan risiko nilai tukar, NPL Bank BTN mengalami perbaikan yang signifikan. Karena itu, kami optimis pertumbuhan bisnis Bank BTN akan lebih baik di 2016,” demikian tutup Maryono.

Bank BTN sendiri, hingga 31 Desember 2015, membukukan pertumbuhan kredit sebesar Rp138,95 triliun. Dari angka tersebut, porsi pembiayaan pada kredit perumahan (KPR) sebagai spesialisasi bisnis dari bank papan merah ini, masih mendominasi dengan komposisi 89,9 persen atau sebesar Rp124,92 triliun. Sedangkan 10,10 persen sisanya atau senilai Rp14,02 triliun, BTN menyalurkannya pada pembiayaan non perumahan.