Bursa Efek sub-Sahara Afrika Rencanakan Cross-List ETF

[sc name="adsensepostbottom"]

Sejumlah bursa efek di wilayah sub-Sahara Afrika tengah mendiskusikan kemungkinan tersedianya instrumen cross-list reksa dana exchange trade funds (ETF).

investasi saham syariah untuk pemulaLangkah tersebut dilakukan sebagai bentuk pendalaman likuiditas antar kawasan dan untuk mendorong popularitas ETF sebagai salah satu instrumen investasi. Keputusan untuk cross-listing antara Bursa Efek Afrika Selatan, Nigeria dan Kenya akan memungkinkan investor mengakses saham perusahaan yang likuid pada sejumlah indeks saham, seperti FTSE/JSE Top 40, FTSE/NSE Kenya 15 Index, dan MSCI/Nigeria.

Direktur Pasar Modal Johannesburg Stock Exchange Donna Oosthuyse, menuturkan ETF adalah salah satu kategori kelas aset yang tumbuh pesat. “Melalui kolaborasi dengan Bursa Efek terbesar di Afrika, kami berharap dapat membuat ETF menjadi sebuah tren di Afrika,” kata Oosthuyse, dikutip dari Islamic Finance News, Selasa (18/8). Baca: Minimnya Regulasi Jadi Hambatan Keuangan Syariah Afrika

Untuk menarik likuiditas di pasar modal, lanjutnya, cross-listing ETF tersebut juga memberikan kejelasan bagi investor baru, yang belum bertransaksi di pasar, mengenai saham-saham di bursa. ETF merupakan sebuah instrumen yang berisi koleksi saham, komoditas atau surat utang yang terkumpul di satu reksa dana. Instrumen tersebut menarik karena risiko terdiversifikasi, eksposur investasinya luas dan juga biayanya lebih efisien.

Namun, di industri keuangan syariah ETF belum menjadi pilihan instrumen investasi yang utama, walau sudah ada beberapa instrumen ETF syariah yang tersedia. Data industri menyebutkan secara global jumlah ETF syariah kurang dari 30 buah. Di kawasan sub-Sahara Afrika hanya ada dua ETF syariah, yaitu Absa Capital’s Shari’ah Top 40 Index ETF dan Lotus Capital’s Lotus Halal ETF. Baca: Nigeria Miliki Exchange Trade Fund Syariah

Afrika Selatan dan Nigeria masing-masing telah memiliki satu produk ETF syariah, sedangkan Kenya telah mengagendakan untuk memiliki ETF di tahun ini demi menarik likuiditas ke negara tersebut melalui perluasan jenis produk investasi. Otoritas Pasar Modal Kenya telah menyetujui peta jalan ETF pada April 2015. Reksa dana tersebut akan terdaftar di Bursa Efek Nairobi.