Setelah sempat merugi pada kuartal II 2015, WOM Finance bertekad mencetak laba sebesar Rp 32 miliar di akhir tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, WOM Finance menerapkan strategi pertumbuhan bisnis yang selektif. Strateginya berupa fokus dengan jaringan dealer-dealer yang telah terseleksi dan terpercaya untuk meningkatkan kualitas pembiayaan dan meningkatkan komposisi pembiayaan multiguna yang memberikan margin laba dan kualitas portofolio lebih baik. Baca: Pembiayaan Multiguna Syariah
Setelah memasarkan produk multiguna milik Maybank Indonesia dan berperan sebagai agen, Djaja menyambut baik kebijakan OJK di tahun ini yang mengizinkan perusahaan pembiayaan untuk mempunyai produk multiguna. WOM Finance pun memanfaatkan kesempatan tersebut dengan meluncurkan produk multiguna. “Kualitas pembiayaan multiguna sangat baik dan memberi margin lebih besar dari pembiayaan motor baru. Ini produk yang kami andalkan untuk mendukung kinerja perusahaan,” katanya.
Ia menambahkan ke depannya WOM Finance pun akan konsisten meningkatkan kinerja perusahaan dengan sejumlah strategi bisnis, diantaranya meningkatkan margin laba dengan memperbaiki skema harga dan kualitas portofolio, meningkatkan pembiayaan multiguna dengan melakukan kerjasama mitra yang strategis, mengurangi biaya kredit dengan kualitas portofolio yang semakin sehat, mengoptimalisasi proses dan produktivitas untuk efektifitas dan efisiensi biaya, melakukan perencanaan sumber daya manusia berdasarkan produktifitas, dan memperkuat fundamental dan infrastruktur (cabang dan IT) perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Volume pembiayaan sepeda motor baru dan bekas WOM Finance per September 2015 mencapai 439 ribu unit atau tumbuh 0,2 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 438 ribu unit. Pada kuartal II 2015 WOM Finance mencatat kerugian sebesar Rp 28 miliar, kemudian kembali mencatat hasil positif dengan laba sebesar Rp 5 miliar pada kuartal III 2015.

