Roadmap disusun agar industri halal Indonesia punya arah pengembangan yang jelas.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia jelas menjadi pasar potensial bagi industri halal. Namun, perkembangan industri halal di tanah air belum terlalu menggembirakan. Berdasarkan data Kementerian Agama, produk bersertifikasi halal di Indonesia diperkirakan baru 26 persen dari produk yang terdaftar di BPOM.
Guna lebih mendorong industri halal di Indonesia, Komite Ekonomi dan Industri (KEIN) pun sedang menyusun roadmap industri halal agar pasar halal Indonesia memiliki arah pengembangan yang jelas. Apa saja isi dari roadmap industri halal tersebut?
Anggota KEIN Aries Mufti mengatakan, dalam roadmap tersebut nantinya akan memuat pengembangan pasar halal untuk pertanian, kelautan, industri kreatif dan pariwisata. “Draft sudah ada cuma belum resmi karena ada pergolakan global,” tukasnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan terus menggandeng para pemangku kepentingan industri halal untuk mendiskusikan roadmap industri halal, mulai dari pemerintah, KEIN, MUI, dan lainnya. Ia pun mengungkapkan alasan mengapa empat sektor dalam draft roadmap akan menjadi sektor utama pengembangan industri halal di Indonesia.
“Apa sih yang banyak dipakai? Kalau makanan bicara agroculture dan marine, itu sumber daya alam (SDA) Indonesia luar biasa jadi bisa buat bahan makanan. Untuk olahannya, maka bisa pasok SDA ke industri halal Cina, Korea, dan Jepang. Wisata halal di Indonesia ada lombok yang penghargaan pariwisata halal, tapi harusnya yang jadi destinasi halal kan di seluruh wilayah Indonesia,” papar Aries.
Berdasar data Thomson Reuters, belanja penduduk muslim pada produk barang dan jasa halal lebih dari 1,9 triliun dolar AS pada 2015, naik enam persen dari tahun sebelumnya. Namun, skor indikator ekonomi Islam Indonesia di tingkat global masih berada di urutan ke-10.

