Hadirnya ETF Syariah di Bursa Efek New York

[sc name="adsensepostbottom"]

Exchange Trade Fund (ETF) menjadi sebuah instrumen investasi yang tak asing di luar negeri. Namun, belum banyak yang berupa ETF syariah. Oleh karena itu, Falah Capital yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat pun meluncurkan produk ETF syariah, Falah Russell-IdealRatings US Large Cap ETF (FIA).

wallstreet-bullFIA yang akan listing di Bursa Efek New York ini didesain untuk memudahkan investor global mengakses portofolio perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, yang telah melewati screening keuangan. Hadirnya FIA di industri pasar modal Amerika dinilai sangat tepat mengingat masih minimnya pilihan yang tersedia bagi investor yang mencari eksposur ke pasar luar negeri dan kondisi saat ini yang cenderung mengarah ke pasar domestik Malaysia dan Arab Saudi.

FIA pun dimaksudkan untuk lebih meningkatkan transaksi perdagangan instrumen keuangan syariah di dunia internasional. Co-Founder Falah Capital, Thom Polson, mengatakan hadirnya ETF syariah yang listing di Bursa Efek New York adalah sebuah langkah untuk memfasilitasi industri reksadana syariah global. “Investor syariah di Amerika sangat aktif, dan dengan menambah varian produk di pasar sebesar Amerika tidak hanya akan meningkatkan awareness investor Amerika, tapi juga akan memberikan suatu diversifikasi pada pasar reksadana syariah,” kata Polson, dikutip dari islamic finance news, Jumat (3/10). Baca Juga: Kenalan Yuk Sama Produk Investasi Syariah: Exchange Trade Fund.

FIA, yang implementasi prinsip syariahnya diawasi oleh Shariyah Review Bureau, akan memposisikan sebagai instrumen berbasis nilai dan etika demi menarik minat sejumlah besar investor. FIA pun menggunakan Russell-IdealRatings Islamic Index sebagai indeks acuan. “Terhubung dengan Russell-IdealRatings Islamic Index menyediakan cakupan pasar yang luas dan merupakan satu-satunya indeks saham syariah yang memiliki auditor syariah pihak ketiga,” ujar Polson.

Ia pun mengharapkan FIA dapat menjadi pilihan instrumen investasi syariah yang memiliki efisiensi sama dengan instrumen investasi konvensional. “Kami sangat antusias menjadi bagian dari industri investasi syariah yang berkembang pesat, yang seharusnya mampu menarik lebih banyak investor baru dalam waktu dekat,” pungkas Polson.