Meningkatnya aktivitas keuangan syariah lintas batas dan transaksi internasional menimbulkan kebutuhan akan instrumen lindung nilai.

“Standar IIFM dan ISDA mencakup produk forward yang sudah umum dan dipraktekkan saat ini berdasar pada struktur Waad tunggal, serta produk forward yang berdasar struktur Waad ganda unilateral dan independen, yang merupakan produk baru dan inovatif dimana risiko kredit dari pihak yang bertransaksi turut dilindungi,” jelas Chief Executive Officer IIFM Ijlal Alvi, dilansir dari Islamic Finance News, Senin (6/6).
Struktur Waad ganda unilateral pun diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mekanisme Waad bilateral yang lebih umum digunakan, namun kontroversial. Pasalnya beberapa ulama menilai Waad bilateral mengikat, dimana hal itu dilarang dalam prinsip syariah. “Struktur Waad ganda unilateral lebih dicari dan memiliki potensi untuk membuka jalan bagi beberapa produk mitigasi risiko treasury lainnya,” lanjut Ijlal.
Meningkatnya aktivitas keuangan syariah lintas batas dan transaksi internasional dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan kebutuhan akan instrumen lindung nilai dan instrumen yang dapat memitigasi risiko ketidaksesuaian return. Meski terdapat produk seperti profit rate swaps dan cross-currency swaps, produk tersebut baru terbatas pada kegiatan treasury dan pasar modal. Sementara, valuta asing syariah forward dapat digunakan untuk pembiayaan perdagangan dan korporasi di perbankan, begitu pula di pasar modal dan treasury.
“Industri perbankan syariah telah lama menginginkan standar yang tidak memerlukan penggunaan neraca untuk kedua belah pihak dalam transaksi forward hedging valuta asing. Standar yang menggunakan struktur Waad ini akan mengatasi kendala tersebut dan membuka jalan untuk menangani struktur lindung nilai off-balance sheet lainnya,” papar Vice Chairman IIFM Naveed Khan.
[bctt tweet=”Valuta asing syariah forward dapat digunakan untuk pembiayaan perdagangan ” username=”my_sharing”]
Selain standar terbaru di atas, IIFM kini juga sedang menyiapkan dukungan kredit untuk lindung nilai syariah dan kesepakatan partisipasi risiko untuk pembiayaan perdagangan dan korporasi. IIFM menargetkan dua hal itu akan selesai pada awal 2017.

