Ikatan Dai Ekonomi Islam Perjuangkan Sosialiasi Sistem Ekonomi Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Ikatan Dai Ekonomi Islam sebagai organisasi para pendakwah sistem ekonomi syariah menegaskan, tentang pentingnya para stake holder industri keuangan syariah di tanah untuk lebih memperkuat sosialisasi ekonomi syariah ke ummat Muslim di seluruh tanah air.

“Karena selama ini pengembangan sistem ekonomi syariah yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga  keuangan syariah lebih banyak  hanya fokus pada funding dan landing-nya saja! Padahal kunci dari pengembangan ekonomi ummat ini ada pada grass roots-nya, yang perlu mengetahui dengan jelas terlebih dahulu, apa itu sistem keuangan syariah sendiri dan apa manfaat serta kelebihan-kelebihannya dibanding sistem konvensional?” ungkap Ketua Ikatan Dai Ekonomi Islam – Dedy Uska kepada MySharing di Jakarta.

Menurut Dedy Uska, meskipun sekitar 10 tahun terakhir lembaga keuangan syariah mulai marak beroperasi dengan gencar-gencarnya di tanah air, menawarkan berbagai produk keuangan syariah, namun sampai sekarang ini ternyata masih sangat banyak kalangan di masyarakat luas di tanah air yang ternyata  belum  mengenal apa itu sistem keuangan syariah.

“Yang kami jumpai atau temui di masyarakat, setelah kami sosialiasikan sistem ekonomi syariah, ternyata mereka baru tahu adanya sistem ekonomi syariah yang anti riba ini. Artinya selama ini mereka sama sekali tidak tersentuh. Bahkan, jangankan masyarakat umum, banyak para dai atau ulama yang mengatakan sistem ekonomi syariah ini sama saja dengan system konvensional.  Barulah setelah para ustadz ustadz itu kami sampaikan sistem ini secara lebih jelas, mereka akhirnya bisa mengerti tentang sistem ekonomi syariah dan kelebihannya,” papar Dedy Uska lebih jauh.

Karena itu, lanjut Dedy Uska, saat ini prioritas Ikatan Dai Ekonomi Islam adalah untuk fokus mensosialisasikan sistem ekonomi syariah ini seluas mungkin ke masyarakat di berbagai daerah di tanah air.

“Kita sosialasikan sistem ini ke bawah atau grass roots masyarakat.   Karena kita tahu ekonomi Islam ini memang muncul dari bawah. Karena Indonesia tidak seperti Malaysia, yang ekonomi Islam-nya sangat ditopang oleh Kerajaan, sehingga disana terdapat kebijakan semua BUMN harus lewat ekonomi syariah. Atau ekonomi syariah di Iran yang memang ada pola-polanya yang terkait dengan spiritual, sehingga bisa berkembang,” lanjut Dedy Uska.

Menurut Dedy Uska, untuk bisa  mengembangkan sistem ekonomi syariah dengan optimal, maka masyarakat luas di tanah air harus tahu lebih dahulu dengan jelas sistem ekonomi Islam ini, ketimbang hanya dijejali dengan produk-produk keuangan syariahnya saja, namun sama sekali tidak mengerti/tidak paham dengan sistemnya.

“Jadi yang pertama, masyarakat harus tahu dahulu sistem ini, Apalagi banyak orang yang keliru mengatakan, bahwa ekonomi syariah adalah solusi bagi kelemahan sistem ekonomi konvensional. Padahal, ekonomi Islam ini adalah bukan solusi, namun memang adalah suatu kebutuhan bagi ummat Muslim itu sendiri, untuk bermuamalah sesuai dengan Al Quran dan hadits,” lanjut Dedy Uska.

Menurut Dedy Uska, dengan nantinya ummat Islam di tanah air sudah jauh lebih banyak yang mengetahui tentang pentingnya sistem ekonomi syariah, maka nantinya  sistem ini dengan sendirinya akan menjadi kuat. Dengan kuatnya ekonomi syariah dari kalangan grass roots, maka hal itu akan bisa memperkecil jurang kesenjangan ekonomi yang  selama ini terjadi pada masyarakat di berbagai daerah di tanah air.