Sejak Januari 2014, pertumbuhan wisatawan China mulai menyusul dominasi wisatawan Timur Tengah. Pada Agustus saja, wisatawan China ke Indonesia yang terbanyak setelah Singapura. Prospek wisatawan China ini sangat menjanjikan.

Melihat potensi ini, Kementeri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerapkan beberapa strategi untuk lebih meningakatkan jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esty Reko Astuty, pada Agustus 2014 wisatawan mancanegara (wisman) China mencapai 96.550 orang atau tumbuh 37, 92 persen dan berada di urutan nomor dua terbesar setelah wisman Singapura sebanyak 103,639 orang.
“Secara kumulatif, kunjungan wisman China periode Januari-Agustus 2014 mencapai 645.483 orang atau meningkat sebesar 27,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tegas Resky, dalam rilis yang diterima MySharing, Jumat (2/10).
Menurutnya, pertumbuhan wisman Tiongkok ini dikarenakan semakin banyaknya pesawat dari China ke Indonesia. China Easterm misalnya, menambah frekuensi penerbangan untuk rute Guangzhoa-Denpasar dari 3 x perminggu menjadi 7x perminggu. Sedangkan rute Senzhen-Denpasar ditambah dari 2 x perminggu menjadi 3 x perminggu.
Gencarnya promom promosi pariwisata Wonderful Indonesia di kota-kota besar Tiongkok juga membawa dampak positif terhadap meningaktkan kunjungan wisman China. Tahun 2014 ini, penyelenggaraan pameran pariwisata di mal berlangsung di 6 kota yaitu Shanghai pada 1-2 Mei, Ningbo tanggal 11-12 Mei, Hangzhou pada 19-18 Mei, Nanjing 24-25 Mei, Guangzhou 31Mei-1 Juni dan Shenzhen 7-8 Juni.
Selain itu, Kemenparekraf juga pernah menggelar fam trip dengan mengundang 24 operator wisman dari Shandong, Shanghai, Guangdong, Beijing dan Guangzhoa. “Mereka diajak untuk mengunjungi Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bali selama 7 hari pada April 2013 lalu. Tujuannya agar nantinya bisa mengembangkan paket wisata ke kota-kota tersebut,” pungkas Esty.

