Mesjid Raya Padang. Sumatera Barat menjadi disetinasi wisata halal terbaik, 2016, Foto: KinciaKincia

“Indonesia Sebagai Hub Wisata Halal Diharapkan Sudah Tercapai di Tahun 2018”

[sc name="adsensepostbottom"]

Indonesia sudah menargetkan diri menjadi pusat destinasi wisata halal dunia pada 2019. Namun dengan tren terbaru pertumbuhan jumlah wisman Muslim ke Indonesia yang semakin pesat, maka diharapkan tahun 2018 sasaran hub wisaha halal dunia sudah bisa tercapai!

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kementerian Pariwisata – Riyanto Sofyan saat ditemui MySharing baru-baru ini di Jakarta.

“Untuk target pusat wisata halal dunia, progress-nya bagus. Alhamdulillah, sekarang target jumlah wisman Muslim ke Indonesia sudah tercapai. Tadinya jumlah wisman Muslim hanya 2,4 juta orang di tahun 2015, namun di tahun 2016 sudah bisa meningkat menjadi 2,7 orang wisman. Kita harapkan di tahun 2017 ini, jumlahnya akan meningkat lagi hingga 3,1 juta wisman. Jadi sudah lebih on the track,” papar Riyanto Sofyan.

Dengan perkembangan yang menggembirakan tersebut, maka Riyanto punya harapan tersendiri, yaitu target Indonesia menjadi hub destinasi wisata halal bisa lebih cepat tercapai.

“Memang kita targetkan Indonesia menjadi hub wisata halal pada 2019, yaitu dengan target 5 juta wisman yang datang ke Indonesia. Tapi kalau bisa, tahun depan (2018) sudah terealisir, maka akan lebih baik,” ungkap Riyanto.

Nah, untuk bisa mengejar itu, lanjut Riyanto, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, adalah penyiapan sales, serta penyiapan potensi wisata yang akan dijual harus benar-benar sudah matang.

“Baik paket wisatanya, hotelnya, atraksinya, dan semua penunjangnya harus benar-benar disiapkan maksimal,” tegas Riyanto.

Kemudian yang kedua, lanjut Riyanto, adalah menggencarkan promosi dan branding, agar Indonesia benar-benar diketahui dunia sebagai destinasi wisata halal yang representatif.

“Kita diketahui sebagai Negara dengan populasi Muslim terbesar. Tapi tidak diketahui atau tidak terpromosikan bahwa kita juga adalah destinasi wisata halal, tidak seperti Malaysia atau Negara lain yang sudah dikenal orang dengan wisata halalnya. Nah, ini menjadi P.R. kita,” lanjut Riyanto.

Berikutnya yang ketiga, lanjut Riyanto adalah pengotimalan program digital marketing untuk pariwisata halal di Indonesia.

“Digital marketing harus kita jalankan. Sosmed-video campaign harus kita optimalkan,” lanjut Riyanto.

Dan terakhir, yang keempat menurut Riyanto adalah melakukan hard selling.

Nah, kalau semua itu bisa dilakukan, Riyanto Sofyan merasa optimis Indonesia bisa segera menjadi pusat wisata halal dunia. Kita harapkan saja!