Ketua Dewan Komisioner OJK - Muliaman D Hadad

Ini Kata OJK Soal BBM Naik!

[sc name="adsensepostbottom"]

Pemerintahan Jokowi-JK secara resmi telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) kemarin (18/11). Di tengah kondisi makro ekonomi global dan domestik yang tetap harus diwaspadai, kenaikan harga BBM pun dinilai hanya akan berdampak temporer.

Ketua Dewan Komisioner OJK - Muliaman D Hadad
Ketua Dewan Komisioner OJK – Muliaman D Hadad

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, mengakui ada potensi tekanan tambahan berupa peningkatan inflasi sebagai dampak dari kenaikan BBM. “Namun kami memandang dampaknya akan temporer, bahkan dalam jangka panjang kebijakan itu akan menyehatkan postur fiskal dan perekonomian secara umum berupa alokasi sumber daya yang lebih baik,” kata Muliaman dalam konferensi pers di Gedung OJK, Rabu (19/11). Baca: BBM Naik, Rakyat Miskin Bertambah 6 Juta Jiwa

Selain itu, lanjutnya, di sektor keuangan OJK pun meyakini kenaikan BBM sudah diantisipasi pelaku pasar dan tidak akan mengganggu sektor keuangan secara signifikan. “Bagaimanapun potensi dan tantangan harus dicermati terhadap profil risiko lembaga keuangan, karena itu kami akan pantau perkembangan untuk memastikan stabilitas keuangan tetap terjaga,” kata Muliaman.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi global secara umum masih menantang karena pemulihannya tidak merata. Amerika Serikat semakin solid, sehingga menghentikan program stimulus pascra krisis global. Bank Sentral Amertika (The Fed) memberikan sinyal normalisasi kebijakan moneter terutama peningkatan suku bunga pada 2015 yang akan memberi efek rambatan pada ekonomi global. Sementara perekonomian di Tiongkok, Eropa dan Jepang menurun.

Ia menambahkan mencermati kondisi makro global dan domestik yang kini terjadi memang ada risiko yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi lembaga keuangan dalam menjalankan fungsi intermediasi. Namun, pihaknya optimis sektor jasa keuangan dapat menunjukkan ketahanan dari gejolak yang terjadi.

“Indonesia masih punya potensi ekonomi yang besar baik komposisi penduduk kelas menengah maupun sumber daya alam. Pertumbuhan kelas menengah Indonesia pada 2012-2020 adalah yang tertinggi di ASEAN dengan 174 persen. Indonesia juga menjadi yang tertinggi diantara kawasan ASEAN sebagai negara tujuan invetasi dan menjalankan bisnis internasional,” pungkas Muliaman. Baca Juga: OJK Bidik Kelas Menengah Jadi Investor Pasar Modal