Belum banyak investor ritel dalam negeri yang menempatkan dananya di instrumen investasi selain perbankan. Perusahaan aset manajemen pun berupaya menjangkau hingga ke berbagai komunitas demi memperkenalkan produk reksadana.

Salah satu upaya menggandeng investor ritel adalah dengan mendatangi komunitas-komunitas. Intan menuturkan pihaknya saat ini masih mengandalkan saluran distribusi penjualan reksadana yang dimiliki oleh perusahaan dan belum ada kerjasama dengan bank. Namun, kini Samuel Aset Manajemen mulai menjajaki kerjasama dengan salah satu bank untuk menjadi agen penjual.
“Sementara, di waktu sama kami terus menjalani apa yang kami punya. Kami juga datang ke komunitas-komunitas. Walau hanya ada 5-10 orang pun kami datangi karena penetrasi itu bisa dilakukan dengan silaturahmi,” papar Intan. Baca: Penetrasi Pasar Jadi Tantangan Industri Reksadana
Di tahun ini dana kelolaan ditargetkan tumbuh 40 persen atau hingga Rp 5 triliun. Sektor usaha yang menjadi tujuan investasi diantaranya adalah sektor berorientasi domestik, infrastruktur dan konsumer. “(Untuk sektor usaha tujuan investasi) sampai saat ini belum perlu berubah,” tukas Intan. Baca: Indonesia Jadi Destinasi Investasi Terpopuler
Per Januari 2015 total dana kelolaan reksadana syariah Samuel Aset Manajemen mencapai Rp 938 miliar, dengan rincian SAM Sukuk Syariah Sejahtera Rp 27 miliar, SAM Sharia Equity Fund Rp 567 miliar, dan SAM Syariah Berimbang Rp 317 miliar. Tahun lalu pertumbuhan return SAM Sharia Equity Fund cukup atraktif dengan catatan sebesar 25 persen.

