Adrian Asharyanto, Co-Founder dan Chairman Investree. Foto: Investree (diolah)

Investree Ditunjuk Pemerintah Kembangkan Pemasaran SBN Via Online

[sc name="adsensepostbottom"]

Kementrian Keuangan menunjuk Investree sebagai layanan teknologi finansial peer-to-peerlending (P2P Lending) proyek percontohan pengembangan sistem penjualan Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel secara online.

Rencananya hasil dari pilot project ini akan diimplementasikan pada tahun 2018 dan akan mendukung keuangan inklusif, memperluas basis investor ritel domestik, dan mempermudah akses investasi ritel untuk masyarakat di Indonesia.

Demikian hal tersebut diungkapkan Co-Founder & CEO Investree – Adrian Gunadi dalam siaran pers Investree baru-baru ini di Jakarta.

“Pilot project yang akan diimplementasikan pada tahun 2018 ini mendukung keuangan inklusif, memperluas basis investor ritel domestik, serta mempermudah akses investasi ritel untuk masyarakat di Indonesia,” jelas Adrian.

Sebagai fintech peer-to-peer lending, lanjut Adrian, pengembangan sistem penjualan secara online ini merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan jaringan internet dalam proses penjualan surat berharga negara (SBN) ritel, sekaligus memberikan alternatif atas mekanisme penerbitan SBN ritel yang ada saat ini.

“Nantinya para peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) dalam platform Investree akan mendapatkan akses untuk membeli SBN melalui Investree. Ada beberapa faktor yang membuat sektor ritel di Indonesia terus tumbuh dan menarik minat investor dan salah satunya adalah jumlah penduduk dan meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Tanah Air,” papar Adrian

Adrian lalu melanjutkan, transformasi investasi saat ini sedang mengalami pergeseran dari investor institusi kepada investor ritel.

“Hal ini karena pesatnya perkembangan teknologi sehingga semua yang beriorientasi institutional bergeser ke arah investor ritel,” ungkap Adrian.

Terobosan yang dilakukan oleh pemerintah ini akan memanfaatkan teknologi jaringan internet dalam proses penjualan SBN ritel sekaligus memberikan alternatif atas mekanisme penerbitan SBN ritel yang ada saat ini. Dengan terobosan ini nantinya peminjam dan pemberi pinjaman dalam platform Investree akan mendapatkan akses membeli SBN melalui Investree.

Adrian sendiri sangat menyambut positif kerjasama ini. Menurutnya proyek yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan ini merupakan proyek yang berpotensi untuk mengembangkan investasi ritel di Indonesia dengan menambah aset kelas yang didistribusikan.

“Dengan terdaftar dan diawasinya Investree oleh Otoritas Jasa Keuangan per 31 Mei 2017 lalu, masyarakat tidak perlu khawatir lagi terhadap keamanan menggunakan platform Investree karena telah memenuhi standar pemerintah dari segi sistem elektronik, mitigasi risiko, kelayakan SDM, dan infrastruktur operasional lainnya untuk menjalankan bisnis,” tutup Adrian.

Sementara itu dalam lansiran yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan, Direktur Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) – Robert Pakpahan mengatakan, bahwa perkembangan teknologi informasi yang cepat harus dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memperluas jangkauan basis investor SBN di dalam negeri dengan mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel.

“Selain itu dengan adanya calon mitra distribusi baru, dalam hal ini layanan teknologi finansial, juga menjadi sarana dalam menjawab perkembangan teknologi,” jelas Robert.