Jelang MEA, Pengusaha Indonesia Harus Jadi Produsen

[sc name="adsensepostbottom"]
Pasar Indonesia sebagian besar masih dikuasai asing. Agar mandiri, para pengusaha tanah air pun didorong untuk menjadi produsen.
ukm kueKetua Umum Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia Valentino Dinsi, mengatakan industri hulu pangan, minyak bumi dan gas, hingga kelapa sawit di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh asing. Oleh karena itu, para pengusaha Indonesia harus mampu menjadi produsen dan juga menguasai industri hulu.

“Pengusaha Indonesia jangan hanya di industri hilir, tapi lini produksi juga harus dipikirkan. Saat ini harus menjadi produsen agar bisa menguasai pasar,” kata Valentino dalam Seminar UMKM Bersatu Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Indonesia International Halal Expo 2015, Jumat (2/10). Baca: Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Halal Terbesar

Di sisi lain, saat menjadi produsen pun tentu harus mengemas produknya dengan baik. Thomas Ghazali dari Rumah Kemasan Internasional, menyatakan di berbagai daerah Indonesia, UKM punya masalah dalam pengemasan yang kurang menarik. “Coba lihat tidak ada produk UKM yang dijual di Indomaret atau Alfamart karena kemasannya dinilai kurang bagus,” ujar Thomas.

Padahal kemasan juga berfungsi sebagai alat promosi, karena itu kemasan harus cantik dan bagus. “Dengan kemasan yang baik maka dapat membentuk opini masyarakat kalau produknya juga enak,” tukas Thomas. Saat ini sekira 53 persen UKM di Indonesia menggunakan kemasan plastik. Baca: Tren Konsumsi Produk Halal Meningkat

Thomas menambahkan hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam membuat kemasan adalah harga dapat bersaing, kapasitas mesin, efisiensi, spesifikasi dan fleksibel, pabrikasi dan kemampuan suplai. “Merancang kemasan dan membuat seleksi bahan yang ekonomis sangat diperlukan, tapi yang paling penting adalah kualitas,” pungkas dia.