JIEP mengalokasikan 10 persen lahan untuk UKM.

Pasar halal global sangat besar. Thomson Reuters dan DinarStandard memperkirakan belanja konsumen Muslim dapat mencapai 3,7 triliun dolar AS pada 2019. Saat ini saja total pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1088 miliar dolar AS dan akan mencapai 1626 miliar pada 2018.
Ceruk pasar nan potensial tersebut pun hendaknya tak disia-siakan oleh pelaku pasar di Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pun didorong untuk melakukan sertifikasi halal.
Direktur Keuangan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) Sitta Izza Rosdaniah mengatakan, masih agak sulit bagi UMKM saat ini untuk mendapat sertifikat halal. Pihaknya pun berupaya berperan aktif untuk memfasilitasi UMKM dengan lembaga sertifikasi terkait.
“Di industrial park kami ada 10 persen untuk UMKM. Kami sebagai pengelola tempat ini juga mengambil peran aktif untuk memudahkan dan memfasilitasi mereka untuk bertemu dengan lembaga yang bisa membantu mereka memenuhi standar sertifikasi, ISO atau apapun itu dan berusaha melatih mereka,” jelasnya.
Hal tersebut pun sejalan dengan rencana JIEP untuk membangun Jakarta International Halal Hub, bekerja sama dengan Pelindo II. Halal Hub ini nantinya adalah integrasi dari Halal Port, Halal Zone (Halal Warehouse dan Halal Moslem Fashion Hub), dan penerapan konsep Halal Logistics & Halal Supply Chain Management.
Pelabuhan Tanjung Priok menjadi Halal Port, dan Kawasan Industri Pulo Gadung sebagai tempat Halal Zone dan Industri Kreatif. “Di zona halal ini akan ada pusat pelatihan dan kami berpikir juga untuk membangun laboratorium, jadi UMKM bisa dapat pelatihan halal dan yang lainnya, sehingga sertifikasi bisa diakses oleh setiap usaha,” papar Sitta.

