Danamon mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 814 miliar di kuartal I tahun 2016. Angka ini meningkat 18% secara setahunan (year-on-year) dari kuartal pertama tahun 2015.

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon) hari ini (26/4/2016) bertempat di gedung Menara Danamon, Kuningan, Jakarta Selatan, mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama tahun 2016.
“Di kuartal pertama tahun 2016, laba bersih setelah pajak Danamon tumbuh 18% dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 814 miliar, sebagai hasil dari sejumlah inisiatif yang kami lakukan tahun lalu,” lanjut Vera.
Vera menambahkan bahwa Danamon juga fokus pada mesin pertumbuhan barunya yaitu Perbankan Komersial, Perbankan Usaha Kecil & Menengah (UKM), Perbankan Konsumer serta Transaction Banking.
Mesin baru ini akan melengkapi kekuatan Danamon saat ini di segmen mass market.
“Kami meluncurkan jaringan penjualan dan distribusi (sales & distribution) baru kami, yang akan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah Danamon. Bisnis kami di berbagai segmen tersebut juga akan didukung oleh pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia yang telah diperbarui,”
Menurut Vera, kenaikan laba Danamon pada Kuartal I Tahun 2016 ini mencerminkan peningkatan efisiensi. Laba bersih setelah pajak (NPAT) Danamon adalah sebesar Rp 814 miliar di kuartal I tahun 2016. Angka ini meningkat 18% secara setahunan (year-on-year) dari kuartal pertama tahun 2015. Sementara itu, Laba Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) tumbuh 12% menjadi Rp 2,2 triliun di kuartal pertama tahun 2016 dibandingkan setahun sebelumnya. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) di kuartal pertama tahun 2016 tercatat sebesar 48,7% dibandingkan 53,9% di kuartal pertama tahun 2015.
“Hal ini didorong oleh peningkatan efisiensi yang berkelanjutan. Biaya operasional di kuartal pertama tahun 2016 turun 9% dibandingkan satu tahun sebelumnya menjadi Rp 2,1 triliun,” demikian tutup Vera Eve Lim CFO dan Direktur Bank Danamon.

