Makanan Halal Indonesia Berpotensi Tembus Pasar Eurasia

[sc name="adsensepostbottom"]

Menteri Perdagangan – Enggartiasto Lukita menegaskan, Rusia merupakan gerbang ekspor bagi produk makanan dan minuman halal Indonesia ke Eurasia. Hal ini disampaikan Mendag Enggar saat berkunjung ke Food City di Moskow, Rusia, akhir pekan lalu (5/8/17), mengakhiri rangkaian Misi Dagang Rusia.

“Food City dapat menjadi gerbang ekspor produk makanan dan minuman halal ke Eurasia sekaligus menjadi model percontohan pusat distribusi di dalam negeri. Keikutsertaan Indonesia di Food City ini menjadi langkah awal untuk memperluas pasar ekspor produk Indonesia,” ungkap Enggartiasto.

Mendag lalu menjelaskan, penduduk Rusia saat ini mencapai 143,5 juta jiwa dengan 9,4 juta di antaranya beragama Islam.

“Ini peluang bagi produk makanan olahan Indonesia termasuk makanan halal,” imbuhnya.

Food City sendiri merupakan etalase 8.000 m2 di kota Moskow yang dipergunakan untuk menampilkan aneka produk makanan dan minuman dari paviliun negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam program ini.

Indonesia yang berpartisipasi mendapat kehormatan dari pihak Rusia dengan mendapat lahan seluas 200 m2. Paviliun Indonesia berada di area internasional berdekatan dengan Macedonia, Iran, Korea Selatan, dan Vietnam.

Dalam jangka menengah dan panjang, lanjut Mendag, program permanent trade display Paviliun Indonesia di Food City diperkirakan akan menjangkau pembeli yang lebih luas di kawasan Eurasia (termasuk Armenia, Belarus, Kazakshtan, Kyrgistan), Eropa Timur dan Tengah, juga Asia.

Untuk itu, ke depannya keikutsertaan Indonesia dalam Food City tersebut harus dikelola secara profesional.

“Pengelola Food City dan Atase Perdagangan Moskow harus bekerja sama dengan importir/distributor produk mamin di Rusia. Dari Jakarta, Ditjen PEN akan melakukan seleksi produk-produk makanan Indonesia yang telah memenuhi standar kualitas produk ekspor dan dapat menjamin kontinuitasnya untuk hadir di Food City,” jelas Enggartiasto Lukita.