Malaysia Terbitkan Cetak Biru Pengelolaan Dana Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Malaysia menargetkan posisi sebagai pusat pengelolaan dana syariah global.

Komisi Sekuritas Malaysia secara resmi menerbitkan Cetak Biru Islamic Fund and Wealth Management, akhir pekan lalu. Penerbitan cetak biru tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendorong perkembangan pasar modal syariah Malaysia.

Langkah penerbitan cetak biru bertujuan meningkatkan ekosistem pasar modal syariah dan menjadikan Malaysia sebagai pusat internasional untuk pengelolaan dana syariah. Upaya itu juga akan sejalan dengan Master Plan Pasar Modal Syariah 2 sebagai bagian pengembangan pasar modal syariah yang menyeluruh.

Cetak Biru Islamic Fund and Wealth Management pun memuat beberapa inisiatif pengembangan pasar modal syariah dalam lima tahun ke depan. Diantara beberapa inisiatif tersebut adalah memperluas konektivitas, mengkapitalisasi peluang global, serta meningkatkan nilai tambah dan kemampuan di bidang pasar modal syariah demi memperluas produk dan layanan.

Kepala Komisi Sekuritas Tan Sri Ranjit Ajit Singh mengatakan, Malaysia berada di posisi tepat untuk menangkap potensi pasar pengelolaan dana syariah yang terus bertumbuh. “Cetak biru ini memperlihatkan upaya Malaysia dalam mendukung industri pengelolaan dana syariah untuk menumbuhkan segmen wealth management,” ujarnya dikutip dari New Straits Times, Senin (16/1).

Ia menambahkan, cetak biru akan mendorong internasionalisasi industri pengelolaan dana syariah melalui peningkatan kapabilitas dan konektivitas lintas batas. Cetak biru tersebut juga telah mengidentifikasi strategi dan inisiatif utama untuk memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat dana syariah global.

Selain itu, Malaysia juga membidik posisi sebagai pusat regional untuk investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab. Targetnya: posisi Malaysia sebagai pasar investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab yang terbesar di Asia. Malaysia sendiri telah dikenal sebagai pelaku utama di pasar modal syariah dengan nilai pasar mencapai 1,7 triliun ringgit.

Dalam rangka implementasi program, terdapat beberapa rekomendasi dalam Cetak Biru Islamic Fund and Wealth Management. Diantaranya formulasi untuk pendanaan investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab, pembentukan pusat global pasar modal syariah dan pengenalan kerangka layanan investasi digital.